Poltan Trubus Buat Pupuk Organik, Langsung Didampingi PPL Desa Mataram Musi Rawas

Tumpukan pupuk organik buatan Poktan Trubus Desa G1 Mataram, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas yang dipersiapkan untuk tanaman semangka-Foto: Dok. PPL Desa Mataram-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Petugas Penyuluhan Pertanian Lapangan (PPL) Desa G1 Mataram Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan terus memberikan pendampingan kepada petani untuk melakukan pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik.

Ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan hasil pertanian di Desa binaan, kemudian menjadi salah satu cara pengurangan penggunaan pupuk kimia, pada tanaman milik petani.

Saat diwawancarai PPL Desa Mataram Supratno., S.P menyampaikan kegiatan pendampingan pada petani untuk melakukan proses pembuatan pupuk organik ini sendiri merupakan bagian dari tugas PPL untuk peningkatan hasil pertanian para petani.

Kali ini kami memberikan pendampingan kepada salah satu  petani di kelompok tani Trubus Desa Mataram yang mana mereka ini sedang melakukan pembuatan pupuk organik atau kompos dari kotoran hewan sapi.

BACA JUGA:Percepatan Tanam Tapi Distribusi Air Irigasi Tak Maksimal, Begini Hasil Monitoring Babinsa dan PPL

BACA JUGA:PPL Desa Air Satan Lakukan Pendampingan Terhadap Calon Penyuluh Pertanian

Ia pun berharap dengan pendampingan pembuatan pupuk organik ini bisa.  Menjadikan para petani di Desa Mataram ini tidak terpaku pada pupuk kimia saja, akan tetapi juga bisa mengolah limbah kotoran hewan ini menjadi pupuk yang berguna bagi tanaman yang akan mereka tanam nantinya.

"Banyak sekali manfaatnya jika menggunakan pupuk organik selain dapat mengurangi pengeluaran karena pupuk kimia saat ini cukup tinggi, kemudian tanaman jika menggunakan pupuk organik jauh lebih sehat, " jelasnya saat diwawancara  KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 11 Juli 2025.

Pembuatan pupuk organik ini memang dipersiapkan untuk tanaman semangka, yang akan di tanam di lahan seluas setengah  hektar, yang di tanaman di kelompok tani Trubus Desa Mataram.

Selain itu pembuatan Pupuk organik ini memang membutuhkan waktu yang cukup lama, biasanya 1 bulan lebih baru bisa digunakan pada tanaman, karena jika langsung digunakan untuk tanaman itu tanaman bisa mati karena masih panas, jelasnya.

BACA JUGA:Pengukuran pH Tanah Oleh PPL Desa Air Lesing Sebagai Langkah Untuk Meningkatkan Produksi Tanaman Padi

BACA JUGA:Usai Panen Raya, PPL Desa Sumber Rejo Ajak Petani Lakukan Olah Lahan Kembali

Biasanya kotoran hewan sapi atau kambing itu dikumpulkan kemudian dicampurkan dengan kapur dan  diberikan cairan EM4 agar memudahkan proses penguraian , setelah itu didiamkan dengan ditutup menggunakan terpal selama satu bulan setelah itu dibuka tutupnya didiamkan selama sepuluh hari agar benar-benar dingin dan siap untuk digunakan.

Selain penggunaan pupuk Organik kami juga sangat menyarankan para petani agar menggunakan Pestisida Hayati, yang terbuat dari bahan-bahan alami. Penggunaan pestisida hayati dianggap lebih ramah lingkungan dibandingkan penggunaan pestisida kimia, karena lebih mudah terurai dan tidak meninggalkan residu berbahaya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan