Sulap Buah Pinang Jadi Sesuatu yang Menghasilkan Uang

PENGUPASAN- Ibu-Ibu anggota KWT melati pinang gemilang sedang mengupas buah pinang yang dibeli dari masyarakat sekitar untuk menjadi bahan dasar memproduksi berbagai minuman, Kamis (26/10/2023).-Foto: Apri Yadi/Linggau Pos-

Istri dari Ngadiono ini mengaku, diawal anggota mereka hanya 30 orang. Namun seiring berkembangnya usaha mereka sekarang menjadi 60 anggota yang terbagi berdasarkan turunan pinang.

Selain bandrek pinang, ada juga Kopi pinang, kopi rempah, kopi mocaf, masing-masing setiap turunannya selain buah pinang untuk pemanfaatan pelepah pinang menjadi wadah ramah lingkungan, Peremajaan dan konservasi pohon pinang, limbah buah pinang dijadikan pembuatan pupuk kompos dari limbah organik.

BACA JUGA:Seni Fotografi Bayak Diminati Pemuda

“Dan usaha yangkita kembangini juga membawa berkah bagi warga desa lainnya diluar anggota KWT Melati. Mereka menanam pohon pinang dan hasil panenya kita yang beli. Sehingga bisa menjadi tambahan ekonomi untuk warga Desa Sukakarya juga,” tambahnya.

Dan yang paling berjasa dalam berkembangnya usaha produksi pinang ini tegas Suhartini, adalah pihak Pertamina dari pendopo fiel yang memang memiliki visi-misi Gerakan Perempuan Lestarikan Alam Melalui Pinang “Gemilang” KWT Melati. Diharapkan tiga tahun kedepannya bahwa Desa Sukakarya menjadi Destinasi Kampung Pinang”. 

Dari 1600 KK warga Desa Sukakarya semuanya saat ini menanam buah pinang.

“Untuk bibit pinang kita dapat bantuan dari Stakeholder 15 ribu bibit ditambah dari pihak Pertamina ada 1.000 bibit pinang untuk mendukung program Pertamina Go Green,” tegasnya. 

BACA JUGA:Kampung Zakat Jadi Pilot Projek Pengentasan Kemiskinan

Untuk pemasaran mereka juga meminta pihak Pertamina untuk bisa merambah ke kancah nasional, bila perlu masuk e-commerce seperti shoppe, lazada dan lainnya. Pihaknya juga akan mengikuti pelatihan dalam waktu dekat.

Selain itu untuk memperluas penjualan pihaknya disewakan ruko untuk otlet penjualan produk dari Pinang ini selain untuk mempromosikan produk kita, dan ini sebagai wadah bagi UMKM lainya untuk mempromosikan produknya.

“Saat ini setiap bulannya kita bisa menghabiskan 200 kg pinang yang kita beli dari masyarakat,” tegasnya lagi.

Selain menambah pendapatan para anggota dan warga desa mereka juga pernah mendapatkan prestasi seperti Juara III Local Hero Awards Pertamina EP 2019, juara I Festival Pangan Lokal 2019 Musi Rawas, Juara I Lomba Merangkai Bunga, Buah, dan Sayuran Musi Rawas 2019, Juara II Lomba Kreasi Menu Lebaran Hasil Pekarangan Musi Rawas 2020, Juara III Kreasi Empek-empek dari Tepung Pangan Lokal (Mocaf) 2022 Musi Rawas, Juara I Lomba Kreasi Pangan Lokal 2022 Musi Rawas, Juara II Lomba Kudapan Produk Pangan Lokal 2022, Juara I Meracik Rempah Festival Rempah Nusantara Bandrek Jahe Pinang Muda Sumatera Selatan 2023, Nominasi Booth Terbaik Forum Prakapnas 2023. 

BACA JUGA:Banyak Bumil Malas Datang ke Posyandu

Sementara itu Kepala Desa (Kades) Sukakarya, Andikarya menyampaikan pemerintah desa sangat mendukung adanya budidaya pinang didesanya yang dilakukan oleh anggota KWT Melati yang bekerjasama dengan pihak pertamina.

“Kita hanya sekedar memberi izin, memotivasi agar nantinya bisa mensejahterakan wanita yang ada di Desa Sukakarya dan seluruh warga Desa Sukakarya,” ungkap Andikarya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan