SMP Bakti Ibu 11 Lubuk Linggau Hadirkan Program Unggulan Menuju Pendidikan Berkualitas
SMP Bakti Ibu 11 Lubuk Linggau komitmen berikan pendidikan yang berkualitas-Foto : Dok. SMP Bakti Ibu 11 Lubuk Linggau-
Beragam kegiatan seperti futsal, karate, dan lomba ngaji menjadi wadah pengembangan minat dan bakat siswa. Fasilitas seperti lapangan bola kaki pribadi dan ruang khusus tenis meja menunjang aktivitas olahraga siswa.
Di era digital, SMP Bakti Ibu 11 sudah melangkah lebih maju. Dengan dua laboratorium komputer yang terpisah satu menggunakan komputer ventium dan monitor, serta satu lagi berbasis laptop dan Chromebook pembelajaran berbasis teknologi dilakukan secara aktif.
BACA JUGA:SMP Bakti Keluarga Lubuk Linggau Sekolah Swasta dengan Pembelajaran Berkualitas
"Program ini ditujukan untuk membekali siswa dengan kemampuan literasi digital yang relevan dengan perkembangan zaman," ungkapnya.
Pembelajaran IPA tidak hanya bersifat teori. Siswa diwajibkan masuk ke laboratorium IPA saat belajar sains, di mana mereka berinteraksi langsung dengan alat-alat praktikum seperti mikroskop dan model anatomi.
Hal ini mendorong pemahaman yang lebih dalam terhadap konsep-konsep ilmiah dan meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap dunia sekitar.
Kepala SMP Bakti Ibu 11 Lubuk Linggau Yesi Nassari, S. Pd ia menambahkan meskipun sekolah umum, SMP Bakti Ibu 11 juga menanamkan nilai-nilai keagamaan secara intensif. Seluruh siswa wajib membawa kitab Yasin dalam tas mereka dan membacanya setiap pagi bersama Asmaul Husna dan tiga surat pendek, satu jam sebelum pelajaran dimulai.
BACA JUGA:Warga Karya Bakti Lubuk Linggau Keluhkan Air PDAM Sering Tidak Mengalir
BACA JUGA:Rumah Terbakar di Karya Bakti Milik Anggota Polres Lubuklinggau, Dengan 5 Unit Damkar Padamkan Api
"Kebiasaan ini diterapkan konsisten sejak kelas 7 hingga kelas 9 dan telah menjadi identitas unggulan sekolah dalam membentuk jiwa spiritual siswa," tambahnya.
Belajar seni budaya tidak hanya berlangsung di kelas, tetapi juga di ruang seni yang dirancang nyaman dan inspiratif.
Dilengkapi dengan proyektor, alat lukis, dan sistem audio, ruang ini menjadi tempat anak-anak berkarya dan mengekspresikan diri dengan lebih bebas. Hal ini diyakini turut membantu perkembangan emosional dan kreatif mereka.
Mutu guru menjadi fokus utama. Dari 27 guru yang aktif mengajar, 6 telah memiliki sertifikat pendidik, 12 lainnya tengah menjalani program sertifikasi online (PPG dalam jabatan), dan 4 guru telah masuk daftar tunggu.
BACA JUGA:Rumah Terbakar di Perumahan Griya Karya Bakti Nyaris Ludes, Warga Panik Kejadian Mendadak