Kiat Sukses Pak Mustofa, Produsen Tempe Asal Lubuklinggau

Pak Mustofa sedang membungkus kacang kedelai yang akan difermentasikan jadi tempe.-Foto : Hikmah/-Linggau Pos

Untuk produksi tempe Mustofa menjelaskan, pertama kacang kedelai direndam sesuai dengan kebutuhan seperti yang digunakan sebanyak 50 kg kacang kedelai.

BACA JUGA:Kiat Sukses Usaha Kerupuk di Lubuklinggau

Kemudian ditampih dan dibersihkan, proses ini memakan waktu kurang lebih selama 3 jam.

Setelah direndam, Mustofa melakukan perebusan sekitar jam 16.00 WIB, setelah matang kacang kedelai dibiarkan untuk fermentasi dalam satu wadah atau drum. Kemudian kacang yang sudah difermentasi tadi masuk ke tahap penggilingan biar pecah.

Lalu lakukan tahap perebusan air sampai mendidih, kemudian kacang yang sudah digiling harus dicuci bersih dan disiram air panas supaya lendir yang menempel pada kacang kedelai itu hilang.

Setelah itu baru tahap peragian, namun terlebih dahulu harus meliat suhu udara di mana lokasi tempat tinggal, karena suhu di Kota Lubuklinggau tidak menentu, maka untuk pemberian ragi hanya 3 sendok makan untuk ukuran 50 kg kacang kedelai.

BACA JUGA:Belajar dari YouTube Sukses Punya 2 Kedai Seblak di Lubuklinggau

Disamping itu juga ditambahkan sagu sebanyak 1 kg supaya kacang kedelai kering. Nah jika semuanya sudah selesai baru tahap pembungkusan.

Pembungkusan tempe bisa menggunakan daun pisang atau plastik. Setelah kacang kedelai dibungkus, palstik tersebut harus dilubangi kecil-kecil menggunakan lidi.

“Kalo sudah diragi, jangan lupa untuk bungkus bahannya plastik atau daun pisang. Syarat pengemasannya harus dilubangi biar menimbulkan keringat sehingga keluar jamur, melalui inokulum (mikroorganisme yang diinokulasikan ke dalam medium fermentasi atau penunjang fermentasi, red) itulah yang jadi jamur,” ujarnya.

Untuk proses fermentasi dilakukan selama dua malam, ketika telah satu malam prses tersebut, maka di pagi harus diperhatikan suhunya. Jika sudah panas atau hangat dan timbul keringat baru dijejerkan untuk dianginkan satu malam hingga keesokan paginya tempe baru bisa dipasarkan.

BACA JUGA:Simak, Aturan Baru Beli LPG 3 Kg di Lubuklinggau Cuma Rp 16 Ribu

Sementara itu, ukuran tempe tergantung dalam penjualan Rp 10 ribu dengan ukuran kantong plastik roll lebar 10 cm, panjang 45 cm dan berat 6,5 ons. Sedangkan untuk tempe yang ukuran kecil panjang 15 cm seberat 1 kg dengan harga Rp 10 ribu.

Menurut Mustofa sendiri tempe berkhasiat sebagai sumber protein, non kolesterol, apalagi tanpa campuran bahan kimia apapun melainkan hanya ragi saja.

Ia juga bersyukur karena dari usaha produksi tersebut dapat memenuhi kebutuhan keluarganya, serta dapat menyekolahkan anaknya di sekolah tinggi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan