Yang Rakyat Lubuk Linggau Harapkan di HUT RI ke-80, Tolong Pak Gubernur Perbaiki Jalan Rusak
Ulama Lubuk Linggau KH Atiq Fahmi, Lc, M.Ag.Gr--
LUBUK LINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Kebahagiaan masyarakat memperingati HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 masih terasa.
Bahkan, Ulama Lubuk Linggau KH Atiq Fahmi, Lc, M.Ag.Gr memiliki catatan khusus dimomen bersejarah ini.
Pimpinan Pesantren Modern Ar-Risalah dan Pondok Pesantren Mazro'illah Lubuk Linggau ini mengungkapkan terima kasih kepada para pahlawan sehingga Bangsa Indonesia sudah berada di 80 tahun kemerdekaan.
"Tapi mohon maaf para pahlawan, selain ada penjajah dari luar negara, saat ini banyak juga penjajah dan penganiaya di dalam negara. Bahkan mereka berkuasa diatas ketidakkuasaan kami sbg rakyatnya. Mohon maaf wahai Pahlawan 80 tahun ini, ternyata kemerdekaan yang diinginkan para pahlawan belum sejatinya dinikmati oleh rakyat. Pajak yang diminta dari rakyat semakin meningkat sebagaimana meningkatnya gaji para pejabat. Masyarakat dibebani dengan pajak bahkan sekali naik sampai 200%," ungkap Alumni Alahqaaf University Yaman itu.
BACA JUGA:Pemkab Musi Rawas Minta PT Djuanda Sawit Bertanggung Jawab Terhadap Jalan Rusak
"Kami juga mohon maaf para pahlawan, para guru yang jadi kekuatan mencerdaskan anak bangsa kini sudah dicap jadi beban negara
karena negara hanya memikirkan bagaimana honor para guru, mereka tidak pernah menyebut Anggota DPR dan pejabat sebagai beban negara
seolah-olah hanya merekalah membesarkan negara ini," tuturnya.
Ustadz Fahmi menuturkan, kami hanya bisa mendoakan kalian semua.
BACA JUGA:Lagi, Anggota Polres Musi Rawas Ajak Sopir dan Warga Gotong Royong Perbaiki Jalan Rusak
"Mudah-mudahan kedepan kami memiliki pemimpin yang bisa menghargai perjuangan para pahlawan tidak hanya manis saat kampanye tapi benar-benar ada pembuktian bagaimana ia memikirkan rakyat. Sebab saat ini, mohon maaf masih ada desa belum teraliri listrik, belum ada signal internet, masih banyak jembatan gantung,
bahkan di Sumsel khususnya sudah berkali-kali ganti gubernur urusan jalan tak selesai-selesai. Padahal, untuk menunjang program berobat gratis, pariwisata, pendidikan dan program pemerintah lainnya, jalan jadi faktor penunjang paling penting. Bahkan di Malaysia pemerintah menyeru kalau kalian menemui jalan buruk hubungi kami. Sementara di Indonesia, banyak peringatan ditempel 'Hati-hati ada jalan berlubang dan longsor," ungkapnya.