Jangan Mudah Terprovokasi, Pengamat Politik : Yuk Nasionalis Sesuai Bidang Kita Masing-masing

Dr. M. Fadhillah Harnawansyah – Pengamat Politik Sumatera Selatan.-Foto : Dokumen-Linggau Pos

"Teman-teman yang kritis kita simak dengarkan. Bangsa Indonesia ini, sebenarnya mengutamakan musyawarah, bukan voting kekerasan apalagi anarkis. Fokus yang diwujudkan itu Undang-Undang Perampasan Aset. Yang bisa mengeluarkan itu ya DPR RI. Lalu kalau DPR RI-nya yang dibubarin? Bisa jadi ini justru dimotori yang tak mau Undang-Undang Perampasan Aset disahkan. Jadi kalau tujuannya itu (sahkan Undang-Undang Perampasan Aset,red) paksa DPR-nya bagusin UU KPK. Kalau kita desak bubarin DPR (lembaga,red) itu salah," jelasnya.

Menurut Dr Fadhillah, sekarang Partai Amanat Nasional (PAN) dan NasDem menonaktifkan beberapa oknum anggota DPR RI.

"Kalau dinon aktifkan, otomatis proses PAW. Maka, jika ingin Undang-Undang Perampasan Aset disahkan, jangan rusak lembaganya (DPR RI,red). Jangan sampai kita mau cari tikus, tapi kita bakar gedungnya, eh tikusnya lari. Ini kurang tepat," jelasnya.

Bagi temen-teman yang turun ke jalan, Dr Fadhillah membenarkan kita butuh bersuara. 

"Ya suarakan dengan damai sesuai aturan. Boleh bersuara lantang kritik tajam tapi jangan anarkis jangan membakar. Kita prihatin sampai ada yang meninggal dunia. Ingat, kalau seperti yang terjadi di Makasar itu,  yang rugi rakyat kecil. Kita sendiri yang rugi," tegasnya lagi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan