Cegah Korban Nyawa Lagi, 3 Perlintasan Kereta Api Liar Ditutup
Jumat 12 September 2025 terlihat tiga beton besar dipasang menutup akses perlintasan liar- Foto: Dok. SUMEKS-
LAHAT, KORANLINGGAUPOS.ID - Beberapa waktu lalu kecelakaan yang merenggut nyawa seorang pengendara motor di perlintasan liar meninggalkan duka mendalam bagi warga Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Untuk mencegah hal sama terulang lagi, jalur tikus yang kerap dijadikan perlintasan liar di Desa Manggul, Kecamatan Lahat resmi ditutup dengan beton.
Tampak pada Jumat 12 September 2025 terlihat tiga beton besar dipasang menutup akses perlintasan liar ini.
Dilansir dari sumateraekspres.id, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lahat, H. Deswan Irsyad, menegaskan karena tidak dilengkapi dengan palang pintu maupun petugas penjaga maka perlintasan liar sangat berbahaya.
BACA JUGA:Jumlah Penumpang Kereta Api di Wilayah Divre III Palembang Meningkat 16 Persen
BACA JUGA:Penumpang Kereta Api Lubuk Linggau-Kertapati Diduga Ditelantarkan, Begini Jawaban PT KAI
Ia menegaskan, risiko kecelakaan di perlintasan liar sangat tinggi. Oleh sebab itu, Kepala Dishub Lahat mengingatkan masyarakat hanya menggunakan jalur resmi yang sudah dijaga dan sesuai prosedur.
" Hingga saat ini pemerintah daerah telah menutup lima perlintasan liar dan menambah tiga perlintasan resmi dengan palang pintu. Namun, masih ada dua titik rawan yang belum dilengkapi fasilitas keselamatan, yakni di Batai Gumay Talang dan di Jalan Lintas Sumatera, Desa Tanda Tanda Raja, Kecamatan Kikim Timur. Kami akan terus berkoordinasi dengan PT KAI dan Balai Teknik Perkeretaapian agar kedua lokasi tersebut segera mendapat perhatian. Keselamatan adalah prioritas, bukan sekadar kecepatan,” tegas Deswan.
Saat ini petugas penjaga perlintasan di Lahat masih berstatus outsourcing, namun mereka tetap bekerja penuh untuk memastikan keamanan pengendara.
“Kami berharap masyarakat tidak membuka jalur baru demi memperpendek jarak tempuh. Keselamatan jauh lebih berharga dibanding menghemat waktu,” harapnya.