Owner Tariq Galery Bagikan Kiat Sukses jadi Fotografer di Lubuklinggau

Hasil potret fotografer Tariq Galery-Foto : Hikmah-Linggau Pos

BACA JUGA:Unik dan Sakral, Upacara Adat Mandi Kasai Lubuklinggau Jangan Ditinggalkan

Mengasah skill versi Atariq sebagai fotografer yaitu, sebelum terjun fokus membangun brand sendiri, ia terlebih dahulu belajar kelas pemotretan sekitar 2,5 tahun sebagai fotografer.

Setelah selesai, ia mengikuti workshop dengan fotografer nasional. Ada juga workshop yang ia ikuti secara online dengan melakukan sharing bersama fotografer profesional. Sehingga apa yang menjadi kekurangannya bisa diperbaiki. 

“Kami mengikuti workshop karena kami juga berkaca, banyak fotografer yang hanya bermodalkan kamera tanpa ilmu. Terus mereka membuka jasa fotografer dan hasilnya mengecewakan. Bukan kami mengecilkan orang lain tetapi itu yang ada, itu yang terjadi. Jadi itu untuk tentang skill dan kejadian yang terjadi di lingkungan fotografer,” paparnya.

Untuk jenis kamera yang dipakai, menggunakan kamera Sony Alpha 7 dan Sony Alpha 7 II dan lensa-lensanya juga dari Sony.

BACA JUGA:Kurma Alfatih, Tempatnya Belanja Kurma Berkualitas di Lubuklinggau

Menurut Atariq, memakai kamera seri Alpha 7 sangat cocok untuk wedding dari merek Sony tersebut. Karena jika menggunakan mengambil kamera Sony kelas atas seperti Sony A9 atau A1 untuk di Lubuklinggau serinya terlalu tinggi dan untuk wedding juga terlalu tinggi. Karena kamera Sony yang seri atas diperuntukan untuk fotografi jenis sport.

Saat pemotretan, untuk menjaga mood konsumen yang berubah-ubah harus dimulai dari mood fotografer itu sendiri. Memiliki mood yang bagus, memiliki aura yang positif sebagai fotografer, karena kalau dari fotografer sendiri membawa aura negatif tentu model juga tidak nyaman.

Tapi kalau kita dari awal sudah nyaman, pendekatannya bagus, perkenalannya bagus, konsumen akan nyaman dengan sendirinya.

Teknik editing foto yang digunakan untuk editing foto, semua fotografer mempunyai software masing-masing tapi di sini Atariq menggunakan Adobe Lightroom dan Adobe Photoshop sebagai software.

BACA JUGA:Warga Sebut LPG 3 Kg Langka, ini Penjelasan Disperindag Lubuklinggau

Hal-hal yang harus dihindari saat proses pemotretan adalah jangan sampai alat pemotretan tidak siap, kemudian tidak memiliki arahan untuk momen saat pemotretan. Seperti saat lamaran tidak siap dengan pose-posenya yang cocok dengan calon pengantin.

Sementara fotografer sendiri lebih menyukai pemotretan outdoor, karena ketika kita mau potret outdoor lebih luas, lebih bisa mengeksplor dari segi pose, juga dari kemauan klien bisa mengeksplornya. 

Persiapan terbaik bagi konsumen dari sudut pandang fotografer menyarankan konsumen untuk melihat portofolio dari fotografernya sendiri.

“Pilihlah fotografer yang portofolionya bagus, karena hasil dari portofolio yang bagus tadi akan menjadi cerminan atau gambaran untuk hasil acara dari setiap konsumen. Karena fotografer itu sangat penting untuk acara mbak. Jadi ketika memilih fotografer, jangan cuman lihat harganya, lihat hasilnya gitu mbak,” tambahnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan