Jagung Mulai Diserang Ulat Grayak, PPL Ajak Petani Monitoring

PPL Desa Air Satan, Lela Yeyen., A.Md saat melakukan monitoring menyeluruh pada tanaman jagung di Kelompok Tani Suka Tani I, Selasa 18 November 2025- Foto : Dok. PPL -

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Guna mendukung Program Ketahanan Pangan Nasional, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas melalui Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Desa Air Satan bersama dengan petani melakukan kegiatan monitoring tanaman jagung.

Monitoring dilakukan selain untuk mengevaluasi perkembangan tanaman jagung sekaligus memberikan bimbingan teknis kepada petani dalam  memastikan tanaman jagung tersebut bebas dari serangan hama dan penyakit.

Saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, PPL Desa Air Satan, Lela Yeyen, A.Md mengungkapkan  monitoring kali ini dilakukan di Poktan Suka Tani I pada tanaman jagung yang sudah memasuki masa generatif.

Setelah dilakukan monitoring yang mendalam,  ternyata terdapat beberapa spot yang terserang Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Hama Ulat Grayak. Serangan sudah mencapai 0,5%.

BACA JUGA:Warga Tugumulyo Raup Cuan dari Bonggol Jagung, Hasilkan 8 Kg Jamur Per Hari

BACA JUGA:Polres Musi Rawas Akan Dampingi Petani Agar Produktifitas Jagung Meningkat

"Memang masih sedikit serangannya namun harus segera dilakukan pengendalian. Monitor Tanaman jagung ini merupakan kolaborasi antara petani di Poktan Suka Tani I dan Polres Musi Rawas, dimana musim tanam kali ini merupakan yang termasuk di Kuartal IV,”  jelas Lela Yeyen saat diwawancara KORANLINGGAUPOS.ID, Selasa 18 November 2025.

Hasil temuan saat monitoring sudah dilaporkan ke pihak Petugas Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) Kecamatan Muara Beliti.

"Kami juga berharap agar segera dilakukan pengendalian terhadap hama tersebut. Petani juga kami minta melakukan pengendalian mandiri terlebih dahulu.  Sesuai dengan cara yang telah dianjurkan POPT, sebab jika tidak dikendalikan takutnya serangan hama tersebut dapat meluas," terangnya.

Hama ulat grayak, merupakan ulat yang aktif dimalam hari. Maka penting bagi petani mengetahui waktu yang cocok untuk pengendalian hama tersebut di jam berapa.

" Saran kami pengendalian hama ulat grayak sore hari, karena hama tersebut sudah mulai keluar dari persembunyiannya. Ciri tanaman jagung yang telah terserang hama ulat grayak biasanya daun tanaman tersebut menjadi bolong-bolong atau rusak, dan ditemukan kotoran di dekat tanaman jagung tersebut. Jika hama tersebut tidak dilakukan pengendalian yang tepat dan cepat, maka  dikhawatirkan akan dapat menurunkan hasil produksi pada tanaman jagung," jelasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan