Cegah Kerusakan Hutan, Petugas KPH Lakitan Bukit Cogong Rutin Patroli

Reporter: MUHAMMAD YASIN |

Editor: SULIS |

Rabu , 03 Dec 2025 - 22:09

Petugas sedang Patroli dan Ground Check Hotspot di wilayah KPH Lakitan - Bukit Cogong di Kecamatan Karang Dapo Kabupaten Musi Rawas Utara.-Foto: KPH Lakitan.-

KORANLINGGAUPOS.ID - Kawasan Kesatuan Pengolahan Hutan (KPH) Wilayah XIII Lakitan - Bukit Cogong di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ada di tiga kecamatan diantaranya Karang Dapo, Karang Jaya dan Kecamatan Rawas Ilir.

LAPORAN MUHAMMAD YASIN, MURATARA

"Wilayah KPH di Muratara ada di Karang Dapo, Karang Jaya dan Kecamatan Rawas Ilir tapi sedikit-sedikit," katanya kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Rabu 3 Desember 2025.

Menurunnya, kondisi hutan KPH di Muratara dalam kondisi aman karena lahannya datar bukan perbukitan sehingga relatif aman dari bencana longsor.

"Kawasan hutan kita (KPH) aman karena datar. Kalau musibah longsor tidak karena tidak terjal," tambahnya.

Ia menyebut vegetasi berisi karet, kayu-kayuan, sawit ada.

"Yang rawan bencana daerah hulu. Daerah ulu bukan daerah kita (KPH) pertama daerah TNKS (Taman Nasional Kerinci Seblat)," jelasnya.

Untuk mencegah kerusakan hutan KPH Lakitan-Bukit Cogong rutin melaksanakan patroli khususnya terkait pengamanan hutan, kebakaran hutan.

"Menghadapi bencana kita cenderung kebakaran hutan. Kalau ada pembukaan lahan tetap kita tindaklanjuti," ucapnya.

Kalau antisipasi kerusakan hutan cenderung ke daerah hulu.

Mengenai perhutanan sosial merupakan keterlanjuran kawasan hutan yang sudah dikuasai masyarakat untuk usaha, coba kita akomodir melalui perhutanan sosial.

cegah kerusakan hutan, petugas kph lakitan bukit cogong rutin patroli                            koranlinggaupos.id - kawasan kesatuan pengolahan hutan (kph) wilayah xiii lakitan - bukit cogong di kabupaten musi rawas utara (muratara), provinsi sumatera selatan (sumsel) ada di tiga kecamatan diantaranya karang dapo, karang jaya dan kecamatan rawas ilir. 
laporan muhammad yasin, muratara
"wilayah kph di muratara ada di karang dapo, karang jaya dan kecamatan rawas ilir tapi sedikit-sedikit," katanya kepada koranlinggaupos.id, rabu 3 desember 2025. 
menurunnya, kondisi hutan kph di muratara dalam kondisi aman karena lahannya datar bukan perbukitan sehingga relatif aman dari bencana longsor. 
baca juga:desa marga tani musi rawas masuk kawasan hutan produksi bisa dibebaskan begini prosedurnya
baca juga:warga desa margatani heran desa mereka masuk kawasan hutan produksi 
"kawasan hutan kita (kph) aman karena datar. kalau musibah longsor tidak karena tidak terjal," tambahnya. 
ia menyebut vegetasi berisi karet, kayu-kayuan, sawit ada. 
"yang rawan bencana daerah hulu. daerah ulu bukan daerah kita (kph) pertama daerah tnks (taman nasional kerinci seblat)," jelasnya. 
untuk mencegah kerusakan hutan kph lakitan-bukit cogong rutin melaksanakan patroli khususnya terkait pengamanan hutan, kebakaran hutan. 
baca juga:jelang hari kesaktian pancasila, 7 desa di kawasan hutan kabupaten muara enim sumsel segera terang
baca juga:oase hutan pinus di tengah kota palembang
"menghadapi bencana kita cenderung kebakaran hutan. kalau ada pembukaan lahan tetap kita tindaklanjuti," ucapnya. 
kalau antisipasi kerusakan hutan cenderung ke daerah hulu.
mengenai perhutanan sosial merupakan keterlanjuran kawasan hutan yang sudah dikuasai masyarakat untuk usaha, coba kita akomodir melalui perhutanan sosial. 
untuk menanggulangi jika terjadi kebakaran hutan kph lakitan - bukit cogong punya peralatan pemadam kebakaran berupa kendaraan pemadam kebakaran ada 1 unit, pompa air dan peralatan pendukung ada banyak. 
baca juga:hutan mycelia, destinasi edu-eko wisata baru di bandung yang mengusung konsep lingkungan berkelanjutan
baca juga:akhirnya, 5 desa kawasan hutan di musi banyuasin dapat pasokan listrik
dan ada petugas brigade.
personal standby di kantor kph lakitan - bukit cogong di kelurahan air kuti kecamatan lubuk linggau timur i kota lubuk linggau.
jika terjadi kebakaran hutan kph lakitan - bukit cogong brigade turun ke lokasi memadamkan api. jumlah petugas brigade 15 orang. 
sepanjang tahun 2025 hingga desember beberapa kali terjadi kebakaran hutan kph lakitan - bukit cogong di kecamatan karang dapo.
baca juga:penataan kabel semerawut, mini zoo, pengelolaan hutan wisata merupakan proyek strategis 
baca juga:empat desa di muba yang masuk kawasan hutan bakal nikmati aliran listrik
"kebakaran cukup besar tapi bisa dikendalikan," jelasnya. 
lebih lanjut edi cahyono menerangkan, pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah dilakukan di awal musim kemarau. 
karhutla merupakan peristiwa terbakarnya kawasan hutan dan lahan yang sering terjadi saat musim kemarau, baik secara alami maupun akibat ulah manusia. 
musim kemarau biasanya dimulai di bulan april hingga bulan september.
baca juga:mobil travel curian disembunyikan di dalam hutan di desa bamasco musi rawas, bujangan ini diamankan polisi 
baca juga:gangguan terhadap kawasan hutan semakin tinggi, ini yang dilakukan kphp unit vi lakitan
pencegahan karhutla adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran sebelum api muncul. 
pencegahan penting dilakukan karena kebakaran hutan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, pencemaran udara (asap), gangguan kesehatan masyarakat, hingga kerugian ekonomi yang besar. 
selain itu, asap dari karhutla bisa menyebar lintas wilayah bahkan negara, menimbulkan bencana regional. 
upaya pencegahan dilakukan terutama di wilayah-wilayah rawan kebakaran seperti lahan gambut, kawasan pertanian tepi hutan, serta daerah yang sering mengalami kekeringan. 
untuk di wilayah kerja uptd kph wilayah xiii lakitan bukit cogong kawasan gambut berada di desa campur sari, desa pagar ayu kecamatan megang sakti, desa lubuk tua kecamatan muara kelingi yang merupakan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan. 
baca juga:hanya hutan konversi boleh dikelola masyarakat untuk berkebun
baca juga:danau kaco: keindahan cahaya di tengah hutan kerinci
pencegahan harus dilakukan sejak awal musim kemarau, ketika potensi kebakaran mulai meningkat karena suhu tinggi, kelembaban rendah, dan vegetasi yang mulai mengering. 
waktu yang tepat adalah sebelum titik api (hotspot) mulai terdeteksi.
semua pihak memiliki peran penting, mulai dari pemerintah (pusat dan daerah) melalui bnpb, klhk, dan dinas terkait.
dalam hal pencegahan ini uptd kph wilayah xiii lakitan bukit cogong terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk membuka lahan tanpa membakar. 
baca juga:mengenal jelarang, satwa langka yang hidup di hutan tropis
baca juga:burung koak bagian dari ekosistem hutan dan identitas budaya timor
kepada pihak perizinan berusaha pemanfaatan hutan (pbph), perusahaan perkebunan dan perusahaan pertambangan juga diwajibkan untuk melakukan persiapan personil dan peralatan menghadapi kemungkinan terjadinya karhutlah.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, KAMIS, 4 DESEMBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan