Perkuat Pengamanan Jalur Kereta Api Lubuk Linggau-Palembang
Keselamatan perjalanan menjadi prioritas utama di tengah meningkatnya risiko akibat curah hujan tinggi- Foto: Dok. PT KAI-
SUMSEL, KORANLINGGAUPOS.ID - Hadapi potensi cuaca ekstrem pada akhir tahun 2025, PT KAI (Persero) Divre III Palembang meningkatkan kewaspadaan. PT KAI memperkuat pengamanan jalur kereta api, terutama menjelang masa angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.
Sebanyak 36 personel tambahan diterjunkan untuk menjaga 17 titik yang masuk kategori daerah pengamanan khusus (Dapsus).
Manager Humas PT KAI Divre III Palembang, Aida Suryanti, menegaskan bahwa keselamatan perjalanan menjadi prioritas utama di tengah meningkatnya risiko akibat curah hujan tinggi.
Kondisi cuaca ekstrem, kata Aida, bukan hanya memicu gangguan teknis, tetapi juga dapat mengganggu stabilitas jalur kereta api.
BACA JUGA:Kolaborasi PLN - KAI, Siap Elektrifikasi Jalur Kereta Indonesia
BACA JUGA:Jelang Nataru, Cek Jalur Kereta Lubuk Linggau – Kertapati
“PT KAI Divre III Palembang menerapkan pola operasi siaga dengan memperketat pengawasan. Setiap titik rawan dan pergerakan tanah kami monitor secara intensif.Tim di lapangan menjadi garis terdepan untuk memastikan seluruh perjalanan kereta api berjalan aman,” jelas Aida dilansir dari sumateraekspres.id
Menurut Aida, terdapat 17 titik rawan yang harus dipantau secara nonstop selama masa Nataru.
Titik tersebut terdiri dari 10 lokasi tanah labil, tiga lokasi rawan longsor, dan empat titik jembatan yang memerlukan pengawasan khusus.
“Satu perubahan kecil pada struktur tanah saja bisa berdampak besar terhadap keselamatan perjalanan. Karena itu seluruh titik kami perlakukan sebagai area kritis yang perlu respons cepat dan presisi. Pengawasan dilakukan selama 24 jam,” jelasnya.
BACA JUGA:Melempari Kereta Api Bisa Kena Penjara Seumur Hidup
BACA JUGA:Ungkap Dugaan Korupsi Peningkatan Prasarana Perkeretaapian Stasiun Lahat-Lubuk Linggau
Untuk mendukung kesiapsiagaan personel, PT KAI Divre III Palembang juga menyiapkan Angkutan Material Untuk Siaga (AMUS) melalui unit Jalan, Rel, dan Jembatan. AMUS membawa berbagai kebutuhan material untuk penanganan darurat, seperti karung penahan erosi, bantalan kayu dan besi bekas, balas (ballast), rel bekas, penambat, serta pelat sambung.
Peralatan teknis juga disiapkan secara lengkap, mulai dari genset dan lampu penerangan, alat potong rel, bor rel, chainsaw, hingga terpal.