Ini Teknik Budidaya Alpukat yang Tepat di Dataran Rendah
Pohon alpukat jenis Red Vietnam di kebun Joni Prasetyo, Kecamatan Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, mulai berbuah dengan ukuran cukup besar dan daging tebal, hasil budidaya di dataran rendah--
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Alpukat (Persea americana), buah asal Meksiko yang dikenal dengan dagingnya lembut, manis, dan kaya nutrisi, kini semakin digemari masyarakat Indonesia.
Selain dikonsumsi langsung, alpukat menjadi bahan utama berbagai olahan populer seperti jus, alpukat kocok, hingga es teler.
Di Kabupaten Musi Rawas, pengembangan alpukat mulai menunjukkan prospek cerah. Salah satunya Joni Prasetyo, pemilik kebun alpukat sekaligus penjual bibit buah alpukat dan buah lainya lokasinya di Jalan Muchta Aman, Desa Tama Asri, Kecamatan Tugumulyo.
Sedangkan untuk bibit alpukat, tersedia sekitar 10 varietas seperti Sub-034, Kubah, Kelut, Roro Subaka, Nicole, hingga Red Vietnam, yang seluruhnya didatangkan dari berbagai daerah, termasuk Pulau Jawa.
“Wilayah Musi Rawas ini MDPL-nya rendah. Harus pilih varietas yang sudah terbukti produktif di dataran rendah,” jelas Joni.
Beberapa varietas yang telah terbukti berbuah baik di kebunnya antara lain Mickey, Alligator, Red Vietnam, Keluang, Kendil, Mentega, hingga Siger. Khusus varietas Mickey dan Alligator, Joni menyebut sangat adaptif dan cepat berbuah di wilayah Kabupaten Musi Rawas.
Menurut Joni, keberhasilan budidaya alpukat sangat ditentukan sejak tahap awal, yakni pemilihan bibit. Bibit harus berasal dari indukan unggul yang sudah beberapa kali berbuah, atau beli di tempat yang sudah terbukti asal usual bibitnya.
“Bibit unggul itu wajib, harus dari indukan yang sudah terbukti berbuah, bukan asal besar saja,” tegasnya.
Untuk dataran rendah seperti Musi Rawas, varietas Mickey, Alligator, Red Vietnam, dan Siger menjadi rekomendasi utama karena daya adaptasinya tinggi dan produktivitasnya stabil.
Teknik budidaya alpukat juga menuntut pengaturan jarak tanam yang ideal. Joni menyarankan jarak minimal 5×5 meter, namun hasil lebih optimal jika menggunakan jarak 7×7 meter atau 8×8 meter agar pertumbuhan tajuk dan perakaran tidak saling berebut nutrisi.
Persiapan lahan dilakukan secara matang. Lahan harus dibersihkan dari sisa akar tanaman lama dan gulma untuk mencegah sumber penyakit.
“Jamur itu musuh utama alpukat. Jadi lahan harus benar-benar bersih,” tegasnya.