Nasib iPhone Air: Desain Tipis, Tapi Harga Jatuh Bebas
iPhone Air mengalami depresiasi tajam hanya 10 minggu setelah rilis. Harga bekas turun hingga hampir 50 persen, memicu sorotan pasar global.-Tangkap Layar-
KORANLINGGAUPOS.CO - iPhone Air sempat dipromosikan sebagai inovasi segar Apple yang mengedepankan desain ultra tipis, performa tinggi, serta positioning premium di pasar global.
Namun dalam waktu singkat, produk ini justru menunjukkan sinyal kurang menggembirakan, terutama jika dilihat dari performa nilai jual kembali di pasar sekunder.
Laporan terbaru dari SellCell mengungkap bahwa iPhone Air mengalami depresiasi cukup tajam hanya dalam periode sepuluh minggu sejak peluncuran resminya.
Analisis tersebut didasarkan pada data harga trade-in dari lebih dari 40 perusahaan buyback ternama yang beroperasi di Amerika Serikat.
BACA JUGA:Kecil Tapi Berkuasa, Ini Rahasia Baterai iPhone yang Jarang Disadari
BACA JUGA:Kamera Jadi Senjata Utama iPhone Air 2, Apple Siapkan Kejutan Baru
Hasilnya menunjukkan iPhone Air kehilangan nilai antara 40,3 persen hingga 47,7 persen, tergantung pada kapasitas penyimpanan yang dimiliki.
Model dasar iPhone Air 256GB yang awalnya dijual dengan harga US$999 kini rata-rata hanya bernilai sekitar enam puluh persen.
Varian 512GB dengan banderol US$1.199 tercatat mengalami penurunan nilai sekitar 45 persen di pasar barang bekas.
Sementara itu, versi tertinggi iPhone Air 1TB yang dibanderol US$1.399 kini hanya bernilai sekitar US$668.
BACA JUGA:Harga iPhone Terbaru di Indonesia Turun, Hadirkan Promo Akhir Tahun
BACA JUGA:iPhone Fold Mulai Terbuka, Spesifikasi Premium dan Harga Fantastis Mencapai Rp37 Jutaan
Penurunan ini menjadikan iPhone Air sebagai salah satu model iPhone dengan depresiasi tercepat dalam beberapa tahun terakhir.
Meski terlihat mengejutkan, fenomena ini bukan sepenuhnya tanpa preseden dalam sejarah penjualan iPhone generasi sebelumnya.