Bisnis Janur Sintetis di Lubuklinggau Tetap Moncer
Janur biasa digunakan sebagai salah satu simbol pernikahan.-Foto : Hikmah-Linggau Pos
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS - Pemanfaatan daun kelapa tidak bisa dipisahkan sebagai bagian dari resepsi pernikahan.
Daun ini digunakan sebagai penanda bagi para tamu undangan mengenai lokasi resepsi.
Seiring dengan tradisi penggunaan janur dalam pesta pernikahan, bisnis penjualan daun kelapa pun berkembang pesat.
Disampaikan Bambang, pemilik usaha janur, yang merupakan penyedia jasa janur kuning yang beralamat di Karya Bakti, Kecamatan Lubuklinggau Timur 2, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
BACA JUGA:Meredam Kenaikan Harga Beras, Sebanyak 20.446 Warga Miskin Lubuklinggau Terima Bantuan Pangan
Bambang mengatakan, janur ini biasanya ramai dipesan saat bulan Syawal dan setelah Idul Adha. Pada kedua periode tersebut, jasa janur meningkat 2 kali lipat.
Jika dalam satu minggu biasanya hanya tanggal 1 hingga 2 Januari yang dipesan, maka di kedua waktu tersebut bisa mencapai tanggal 4 Januari 2024.
“Umumnya banyak orang yang menikah pada bulan-bulan tersebut. Kebanyakan yang memanfaatkan janur juga menikah di desa-desa. Kalau di gedung dengan tema internasional jarang pakai janur,” ujar Bambang saat ditemui KORANLINGGAUPOS.ID di rumahnya pada Kamis pagi, 25 Januari 2024.
Harga yang dibanderol sangat terjangkau, untuk satu janur kuning plastik berkisar Rp 60 ribu sampai Rp 70 ribu tergantung ukuran janur.
BACA JUGA:Sambut Personel Baru, ini Pesan Penting Wakapolres Lubuk Linggau Kompol H. Asep Supriyadi
“Bisa request nambah biaya tergantung tingkat kesulitan kreasinya,” lanjutnya.
Bambang mengatakan, sementara pengerjaan janur daun kelapa biasanya baru dilakukan mulai Jumat sampai Minggu, sedangkan hari biasanya tidak ada proses pembuatan janur.
“Masih ada juga yang mesan janur dari daun kelapa. Untuk harganya Rp 200 ribu,” jelasnya.
Bahan baku yang digunakan untuk membuat daun kelapa antara lain daun kelapa, daun kelapa dan pelepah yang dipisahkan.