Sumirto Bertahan Menjadi Pekerja di Pabrik Batu Bata Merah Demi Memenuhi Kebutuhan Hidupnya

Sumirto bersama dengan rekan kerjanya saat melakukan proses pembuatan batu bata di pabrik batu bata merah yang terletak di Dusun VI Desa Mataram kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas-Foto : Muslimin/Linggau Pos-

BACA JUGA:Ingin Kerja Ke Luar Negeri ini Syaratnya Agar Tidak Terlantar

"Ada juga yang bagian penyusunan. Jadi banyak bagiannya. Tidak bisa di kerjakan oleh sedikit orang,” katanya.

Saat ditanya apa saja bahan yang digunakan untuk membuat batu bata merah ?.

 Sumirto menjelaskan bahan baku membuat bata merah tanah dan pasir.  Untuk komposisinya itu biar batanya bagus kita mengunakan komposisi 2 banding 1 seperti 2 mobil tanah merah dan satu mobil pasir.

Tidak hanya itu saja, kadang yang menjadi kita lambat dalam proses pembuatan batu bata karena banyaknya potongan kayu atau akar di dalam tanah merah. 

BACA JUGA:Tetap Eksis Dengan Usaha Jual Beli Ikan Hias

Sehingga harus dibersikan dulu kayu atau akar yang ada.  Hal seperti ini juga memakan waktu yang lama. Kemudian saat ini sangat susah mencari bahan bakar solar.

Dia menambahkan jika saat ini pabrik batu bata merah ini hanya memproduksi batu bata dengan ukuran 8 cm lebar panjangnya 14 cm.

Namun jika ada yang meminta dengan ukuran lain bisa juga dibuat.

Untuk selanjutnya setelah pencetakan dipindahkan ke halaman untuk di lakukan proses pengeringan.

BACA JUGA:PKSP Hanya Disetujui 99 Hektar Ini yang akan Dilakukan Disbun

Pengeringan dilakukan selama minimal satu minggu sampai satu bulan, tergantung dengan cuaca.

Jika sudah kering, atau sudah bisa diangkat, baru dilakukan penyusunan di bangsal atau tempat untuk pembakaran batu bata merah ini.

Sekali pembakaran batu bata biasanya 80.000 batu bata. Lama  pembakaran selama satu hari satu malam.

Setelah didinginkan selama satu hari baru bisa dilakukan pembongkaran.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan