Sumirto Bertahan Menjadi Pekerja di Pabrik Batu Bata Merah Demi Memenuhi Kebutuhan Hidupnya

Reporter: APRIYADI |

Editor: SULIS |

Minggu , 28 Jan 2024 - 20:59

Sumirto bersama dengan rekan kerjanya saat melakukan proses pembuatan batu bata di pabrik batu bata merah yang terletak di Dusun VI Desa Mataram kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas-Foto : Muslimin/Linggau Pos-

Untuk wilayah pemasaran banyak dijual ke Kota Lubuklinggau, Kabupaten Rejang Lebong, Kabupaten Muratara, Kabupaten Empat Lawang.

Biasanya mereka pesan, ada juga yang datang sendiri ke pabrik ini. Kalau kita yang anter ada biaya tambahan untuk ongkos kirim.

Namun jika mereka ambil disini biasanya kita jual, itu per seribu batu bata itu Rp.240 sampai Rp.250.

Selain itu Sumitro menjelakan dirinya sudah 5 tahun ikut kerja di pabrik batu bata merah ini. Dengan sistem kerja borongan, dengan persentasi perseribu batu bata itu mendapat upah Rp. 38.000.

"Walau pun dengan upah segitu, tapi harus kita syukuri apa yang kita dapat. Dengan kita bersyukur mudah-mudahan menjadi berkah buat kami sekeluarga," harapnya. (*)

sumirto bertahan menjadi pekerja di pabrik batu bata merah demi memenuhi kebutuhan hidupnya                            musi rawas, koranlinggaupos.id - desa g1 mataram merupakan salah satu desa di kecamatan tugumulyo kabupaten musi rawas provinsi sumatera selatan (sumsel).
di desa  g1 mataram ini masyarakatnya kebanyakan  mata pencariannya petani padi sawah dan pengusaha pembudidaya ikan kolam, ada juga yang lainnya, seperti pengusaha batu bata merah.
di desa ini masih banyak pabrik-pabrik batu bata merah yang masih beroperasi sampai saat ini. pasalnya desa ini merupakan sentra pabrik bata merah.
ada juga yang tutup karena kalah bersaing dengan pabrik batu bata yang lainnya.
baca juga:ini tiga sektor prioritas pembangunan kabupaten musi rawas tahun 2025 
karena kemajuan zaman, bahan material untuk membangun rumah tidak hanya menggunakan bata merah kini sudah banyak bahan lain seperti batako, bata hebel, bata beton, bata purpose,.
dengan begitu banyaknya jenis-jenis batu bata tersebut.merupakan 'ancaman' bagi industri batu bata merah yang masih menggunakan proses tradisional  maupun semi modern.
saat berada di desa mataram wartawan koran linggau pos.id,  sempat mewawancarai salah seorang karyawan pabrik batu bata merah, yang ada di dusun vi g1 desa mataram kecamatan tugumulyo kabupaten musi rawas.
sumirto menjelaskan dirinya bersama dengan 6 rekannya setiap hari   mencetak batu bata merah.
baca juga:dinkes ajak pemdes dan perusahan perangi penyakit atm
dengan menggunakan mesin diesel, untuk mencetak batu bata merah biasanya minimal dalam sehari itu berhasil mencetak 15.000 batu bata merah, dengan jumlah pekerja sebanyak 7 orang. 
itu jumlah minimal, dia menjelaskan, namun jika lebih banyak lagi orang yang bekerja  semakin banyak juga hasil cetak batu bata merahnya.
kita perlu banyak orang karena setiap orang itu ada semua bagiannya, ada bagian yang memasukan tanahnya, kemesin, ada bagian yang memotong batu bata.
ada yang bagian mengakutnya untuk dibawah ke proses penjemuran.
baca juga:ingin kerja ke luar negeri ini syaratnya agar tidak terlantar 
"ada juga yang bagian penyusunan. jadi banyak bagiannya. tidak bisa di kerjakan oleh sedikit orang,” katanya.
saat ditanya apa saja bahan yang digunakan untuk membuat batu bata merah ?.
 sumirto menjelaskan bahan baku membuat bata merah tanah dan pasir.  untuk komposisinya itu biar batanya bagus kita mengunakan komposisi 2 banding 1 seperti 2 mobil tanah merah dan satu mobil pasir.
tidak hanya itu saja, kadang yang menjadi kita lambat dalam proses pembuatan batu bata karena banyaknya potongan kayu atau akar di dalam tanah merah. 
baca juga:tetap eksis dengan usaha jual beli ikan hias
sehingga harus dibersikan dulu kayu atau akar yang ada.  hal seperti ini juga memakan waktu yang lama. kemudian saat ini sangat susah mencari bahan bakar solar.
dia menambahkan jika saat ini pabrik batu bata merah ini hanya memproduksi batu bata dengan ukuran 8 cm lebar panjangnya 14 cm.
namun jika ada yang meminta dengan ukuran lain bisa juga dibuat.
untuk selanjutnya setelah pencetakan dipindahkan ke halaman untuk di lakukan proses pengeringan.
baca juga:pksp hanya disetujui 99 hektar ini yang akan dilakukan disbun 
pengeringan dilakukan selama minimal satu minggu sampai satu bulan, tergantung dengan cuaca.
jika sudah kering, atau sudah bisa diangkat, baru dilakukan penyusunan di bangsal atau tempat untuk pembakaran batu bata merah ini.
sekali pembakaran batu bata biasanya 80.000 batu bata. lama  pembakaran selama satu hari satu malam.
setelah didinginkan selama satu hari baru bisa dilakukan pembongkaran.
baca juga:kisah sukses pengrajin batik kabupaten musi rawas
untuk wilayah pemasaran banyak dijual ke kota lubuklinggau, kabupaten rejang lebong, kabupaten muratara, kabupaten empat lawang.
biasanya mereka pesan, ada juga yang datang sendiri ke pabrik ini.  kalau kita yang anter ada biaya tambahan untuk ongkos kirim.
namun jika mereka ambil disini biasanya kita jual, itu per seribu batu bata itu rp.240 sampai rp.250.
selain itu sumitro menjelakan dirinya sudah 5 tahun ikut kerja di pabrik batu bata merah ini. dengan sistem kerja borongan, dengan persentasi perseribu batu bata itu mendapat upah rp. 38.000.
baca juga:produksi beras tahun 2023 sebanyak 153.810 ton
"walau pun dengan upah segitu, tapi harus kita syukuri apa yang kita dapat. dengan kita bersyukur mudah-mudahan menjadi berkah buat kami sekeluarga," harapnya. (*)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Linggau Pos, SENIN, 29 JANUARI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan