Simak, ini Nilai Plus Pembelajaran Berbasis Proyek

Kegiatan Outbound di Kampung Cambridge yang diadakan SDIT Mutiara Cendekia Lubuklinggau. Belajar di alam terbuka memberikan manfaat dan kebahagiaan tersendiri untuk anak-anak. -Foto : Dokumen-SIT Mutiara Cendekia

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Pendidikan merupakan fondasi utama dalam membentuk karakter dan kemampuan individu.

Salah satu pendekatan pembelajaran yang semakin mendapatkan perhatian adalah Pembelajaran Berbasis Proyek (Project based learning/PBL). 

Salah satu sekolah yang sudah menerapkan hal ini adalah Sekolah Islam Terpadu (SIT) Mutiara Cendekia Lubuklinggau.

Pembelajaran Berbasis Proyek tidak hanya menyajikan informasi secara teoritis, tetapi juga mengintegrasikan pembelajaran dalam konteks proyek yang memberikan pengalaman praktis kepada siswa. 

BACA JUGA:SDIT MC Lubuklinggau Kembali Giatkan Program Kampung Cambridge Mutiara Cendekia

Pembelajaran berbasis proyek membuka pintu menuju pengembangan keterampilan praktis yang tidak hanya berguna di dalam kelas, tetapi juga dalam kehidupan nyata.

Mengapa Pembelajaran Berbasis Proyek Penting?

Pembelajaran Berbasis Proyek (PBL) menawarkan pendekatan holistik yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan teoritis mereka dalam konteks nyata.

Dalam konteks pengembangan keterampilan praktis, PBL membawa dampak positif dengan memungkinkan siswa menghadapi tantangan dan menyelesaikan masalah, mengembangkan pemikiran kreatif, serta meningkatkan kemampuan kolaborasi.

BACA JUGA:SMPIT Mutiara Cendekia Raih 2 Prestasi Lomba LKBB Tingkat Kota Lubuklinggau, Mura, dan Muratara

PBL telah menjadi pendekatan pembelajaran yang aktif dan berpusat pada siswa.

PBL ditandai oleh otonomi siswa, penyelidikan konstruktif, penetapan tujuan, kolaborasi, komunikasi, dan refleksi dalam praktik dunia nyata.

Pendekatan ini telah dieksplorasi dalam berbagai konteks dan tingkatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Meskipun sebagian besar studi yang ditinjau menggunakan desain quasi-eksperimental pretest–posttest tanpa alokasi acak, tetapi literatur mengidentifikasi sejumlah faktor yang mendukung keberhasilan implementasi PBL.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan