26 Bahasa Jadi Terjemahan Al-Qur'an, Terbaru ada Bahasa Betawi

Al-Qur'an dalam bebagai bahasa terbaru bahasa betawi--pixabay : ilm911

JAKARTA, KORANLINGGAUPOS.ID - Kementerian Agama (Kemenag) telah menyusun Al-Qur'an dalam 26 bahasa daerah, terjemahan itu diantaranya, bahasa Sunda, Bugis, Ambon, Banyumas dan sebagainya.

Yang terbaru Kemeneng telah merilis terjemahan Al-Qur'an bahasa Betawi.

Keselurahan Al-Qur'an terjemahan bahasa Daerah tersebut disusun Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang Lektur) Kemanag.

Kepala Puslitbang LKKMO, Prof. Moh. Ishom, M.Ag dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada tahun 2023 PLKKMO telah melakukan penjajakan dan pembahasan tentang bahasa yang akan digunakan untuk penerjemahan Al-Qur'an. 

BACA JUGA:Patut Dicontoh, 3 Tujuan Literasi Pagi yang Digiatkan SMPIT Al-Qudwah Musi Rawas

“Bahasa Betawi adalah bahasa mayoritas penduduk Jakarta,” terang Moh Ishom.

Penyusunan Terjemah Al-Qur’an Bahasa Betawi, kata Ishom, akan memiliki tantangan tersendiri.

Sebab, karakter bahasa Betawi yang “elu-gue” harus beradaptasi dengan teks kitab suci yang agung. Varian bahasa setiap daerah di tanah Betawi juga berragam.

“Dalam proses penerjemahan nanti, selain didukung para ahli di bidang Ulumul Qur’an, juga perlu dilakukan uji publik dengan menghadirkan pakar-pakar kebudayaan Betawi yang nanti akan memvalidasi keshahihan diksi yang digunakan,” jelas Ishom.

BACA JUGA:Bolehkah Salat Sambil Membaca Al-Qur'an Melalui Ponsel, ini Penjelasannya

Menurut Ishom, program penerjemahan Al-Qur'an Bahasa Daerah adalah bagian dari ikhtiar menjaga kelestarian bahasa lokal dari bahaya kepunahan.

Saat ini banyak berkembang di masyarakat, budaya pop yang nyaris tercerabut dari akar budaya lokal.

Sehingga, banyak bahasa daerah yang sudah tidak digunakan dan dimengerti generasi kekinian.

Sebelumnya Kementerian Agama RI telah membuat Terjemah Al-Qur'an hingga 26 bahasa daerah seperti Bahasa Gayo, Dayak, Banyumasan, Bali, dan Kaili.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan