Oknum Kepala Puskesmas Arogan Ini yang Dilakukan Bawahan
Pj Wali Kota Palembang, H Ratu Dewa berikan komentar buntut oknum Kepala Puskesmas Sabokingking yang dilaporkan 18 pegawai ke Inspektorat.-Foto: dokumen/sumeks.co-
"Terus saya tanya ada masalah apa, mereka ramai saya persilakan masuk dan sampaikan keluhannya. Mereka saya suruh cerita dan curhatlah mereka," terangnya.
BACA JUGA:MTsN 1 dan MIN 1 Digugat Terkait Sengketa Lahan Ini Penjelasan Plh Kanwin Kemenag Sumsel
"Ternyata menyampaikan keluhannya terhadap Kepala Puskesmasnya. Saya tanggapi memang benar Puskesmas ini tidak boleh seperti itu, jadi Pimpinan harus bisa mengayomi, karena kerja itu bukan satu orang melainkan bersama-sama," jelasnya lagi.
Lanjut Jamiah Haryanti, pegawai yang melaporkan tersebut menyampaikan keluhannya sambil menangis.
"Saya melihat mereka nangis di hadapan saya, saya kasihan banget. Ya sudah saya panggilan emak kalian Kadinkes Palembang, saya telepon dr Fenty. Saya bilang Bu tolong ke kantor saya, ini anak-anak ibu tertekan dan takut karena Kepala Puskesmasnya arogan sekali. Kepala Puskesmasnya itu berinisial M," tuturnya.
Diungkapkan Jamiah bahwa mereka yang melaporkan mengaku menderitanya sudah lama karena arogan Kepala Puskesmas Sabo Kingking tersebut.
"Meledaknya baru kemarin, karena adanya potongan atau menahan uang JKN itu kata mereka kan keberatan. Tapi Kepala Dinkes bijaksana juga menyampaikan bahwa potongan itu tidak ada tetapi hanya kebijakan," bebernya.
BACA JUGA:MenPANRB Menekankan Kenetralan ASN Dalam Pemilu 2024
"Tapi kalau masalahnya ialah perempuan tidak boleh hamil harus kerja terus atau gak boleh nganggur, Handphone disimpan gak boleh main HP. Jadi mereka harus kerja terus, seperti buat peraturan perusahaan sendiri. Seperti itu laporannya, padahal kan itu Puskesmas punya Pemerintah bukan pribadi," tambahnya lagi.
Menurut Jamiah, dirinya sangat terbuka mendengar keluhan dan laporan karyawan Puskesmas Sabo Kingking terhadap Kepala Puskesmasnya yang arogan dan tidak professional.
"Saya benar-benar welcome mendengar keluhannya. Saya juga akan meminta keterangan dari pihak yang bersangkutan, jadi tidak mendengar dari keterangan sepihak saja," katanya.
Kendati itu, Jamiah menyampaikan kepada para Karyawan agar nanti harus berani ngomong atau menyampaikan apa yang terjadi saat mediasi atau klarifikasi bersama.
"Jadi saya bilang nanti saat klarifikasi bersama, sampaikan saja apa yang perlu disampaikan, ada saya dan Kepala Dinkes yang mendampingi, jangan sampai tidak berani ngomong nanti dikira ini fitnah yang disampaikan kalian, begitu kata saya," tukasnya.
BACA JUGA:Bawaslu Sumsel Sebut Ada 479 Pelanggaran
Sementara, menurut DA, salah satu pegawai Puskesmas Sabo Kingking merasa kecewa dengan pimpinannya karena sikap arogan dan tidak manusiawi.