Hanya Golkar – PDIP Kampanye Akbar

Eka Rahman - Pengamat Politik-foto : dokumen linggau pos-

BACA JUGA:Capres Prabowo Akan Kampanye di Musi Rawas, Ini Tanggapan Bawaslu

Mayoritas waktu pemilih dalam sehari lebih banyak dengan media sosial mellaui HP android, sehingga memang lebih efektif melakukan kampanye melalui media sosial dan platform kampanye yang banyak bermunculan. 

Hampir semua survey perilaku pemilih menemukan bahwa jawaban responden yang menyatakan lebih banyak berinteraksi dengan media sosial melalui android, dibanding media konvensional seperti TV dan surat kabar.

Secara ringkas, dengan beberapa argumentasi diatas, maka lumrah jika kemudian metode kampanye rapat akbar - dalam kampanye Pileg terutama -, sangat jarang digunakan. 

Karena ada kesenjangan antara sumber daya yang dibutuhkan baik tenaga, pikiran, anggaran, dengan efektivitas hasil yang mungkin di dapatkan setelah melakukan metode kampanye rapat akbar. 

BACA JUGA:KPU Sebut Presiden dan Wapres Boleh Kampanye Ini Syaratnya

Dalam beberapa kasus malah menjadi kontra produktif, karena peserta kampanye tidak memilih parpol yang menyelenggarakan rapat akbar karena kecewa tidak mendapat transfort yang sesuai, tidak mendapat kaos atau konsumsi. 

Jadi memang harus ada kehati-hatian dalam menyelenggarakan kampanye rapat akbar, agar tidak malah menjadi ‘alasan bagi pemilih’ untuk tidak memilih penyelenggara kampanye pada 14 Februari 2024. 

“Beberapa argumentasi diatas, saya pikir melatari mengapa kampanye rapat akbar kekinian sangat jarang dilaksanakan,” paparnya. (*) 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan