6 Manfaat Konsumsi Pisang, Menu Diet Paling Ampuh
Nenek Zana tampak senang ketika ada yang membeli pisang yang dijualnya dengan harga mulai Rp 2 ribuan.-Foto : Hikmah-Linggau Pos
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Rabu pagi, 21 Februari 2024, terlihat seorang nenek tua sedang duduk dengan beberapa pisang yang dijualnya di tangga Pasar Inpres Kota Lubuklinggau.
Namanya Zana seorang nenek tua yang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan jualan pisang pada 1996 sejak suaminya meninggal dunia.
“Jualan disini sudah lama dari tahun 1996, tidak ada modal jualan lain jadi Alhamdulillah bersyukur bisa jualan pisang-pisang ini,” ungkap Zana warga Lubuk Tanjung Kota Lubuklinggau kepada KORANLINGGAUPOS.ID.
Di usianya yang sudah lansia (lanjut usia), perjuangan Zana belum surut sama sekali. Bagaikan seorang pemuda yang semangatnya membara, karena prinsipnya sebagai orang tua, ia tidak mengharapkan belas kasihan dari keenam anaknya.
BACA JUGA:10 Jenis Pisang Unggulan Ragam Varietas dan Keistimewaannya
Meski penghasilannya dari berjualan pisang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia tak lupa mensyukuri nikmat yang telah diberikan.
“Alhamdulillah hasil jualan ini cukup untuk makan sehari-hari walaupun idak banyak, “ ucapnya sambil tersenyum bahagia.
Zana mengungkapkan, pendapatan dari berjualan pisang tidak menentu yaitu sekitar Rp 20-30 ribu rupiah setiap harinya. Ada banyak jenis pisang yang dijual oleh ibu dari enam anak ini dalam satu sisirnya dengan harga yang berbeda-beda antara lain, pisang kepok Rp 10 ribu, pisang lilin Rp 4-7 ribu, pisang 40 hari Rp 5 ribu.
“Pisang kepok satu sisir Rp 10 ribu, kalo yang kecil 3 sisir Rp10 ribu, pisang lilin satu sisir Rp 4-7 ribu, pisang 40 hari 3 sisir Rp 5 ribu, kadang jual Rp 2 ribu,” jelasnya.
BACA JUGA:Inilah Cara Membuat Kue Clorot Gula Merah Dengan Daun Pisang Yang Lezat
Setiap hari di waktu subuh Zana meninggalkan rumahnya untuk jualan pisang di pasar. Ia memilih untuk jualan ditangga pasar Inpres karena sering diusir oleh petugas kebersihan pasar. Maka dari itu, menurutnya tempat yang cocok adalah ditangga, karena ia tidak perlu repot-repot untuk barang jualannya pindah tempat.
Ia pun tampak memisahkan setiap jenis pisang yang dijualnya untuk memudahkan pembeli memilih pisang mana yang akan dibeli.
Jika dagangannya laku, Zana tak perlu menunggu sampai siang hari untuk pulang dan berkumpul bersama anak cucunya. Namun, saat pembelinya sedikit seperti saat ini, ia harus menunggu lebih lama untuk barang jualannya. Sesekali ia juga terlihat menawarkan pisang yang ia jual kepada orang-orang yang melewatinya.
Nah buat masyarakat Kota Lubuklinggau yang ingin membantu Zana, kamu bisa membeli pisang-pisang yang dijual olehnya di tangga Pasar Inpres, Kelurahan Pasar Permiri, Kecamatan Lubuklinggau Barat 2, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).