Varietas Padi Lokal Musi Rawas Akan Diuji Coba di 4 Kecamatan
Kepala UPT Perbenihan Tanaman Pangan dan Holtikultural Dan Agro Techno Part Dinas Tanaman Pangan Holtikultural dan Perternakan Kabupaten Musi Rawas. Kasan, S.P.-Foto : muslimin/linggau pos-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perbenihan Tanaman Pangan, Holtikultural dan Agro Techno Part Dinas Tanaman Pangan Holtikultural dan Peternakan Kabupaten Musi Rawas, mempunyai tugas atau fungsi diantaranya yaitu penyusunan program kerja dibidang perbenihan tanaman pangan dan holtikultura, pelaksanaan pengembangan dan perbanyakan benih , penyediaan benih sumber, benih sebar dan bibit unggul, penangkaran benih, pembinaan, pengawasan dan pengendalian di bidang perbenihan.
Selain itu ada juga pusat informasi stok benih, penawaran, permintaan, dan penjualan benih sebagai sumber pendapatan daerah, pelaksanaan uji adaptasi varietas unggul baru Tanaman Pangan dan Holtikultura dan banyak lagi fungsi lainnya.
Saat diwawancarai KORANLINGGAUPOS.ID, Kepala UPT Perbenihan Tanaman Pangan, Holtikultural dan Agro Techno Part Dinas Tanaman Pangan Holtikultural dan Peternakan Kabupaten Musi Rawas, Kasan S.P, menjelaskan tugas utama dari Perbenihan TPH dan ATP ini merupakan salah satunya memperbanyakkan padi sawah.
Selain itu juga ada dipertanaman ada beberapa Varietas diantaranya varietas ciherang bioni, Varietas ciliwung, Varietas inpari 47 agak tahan terhadap hama wereng batang cokelat (WBC). Dan ada BP benih pokok, belum ke benih sebar ada juga benih Inpari 42.
BACA JUGA:Warga Berharap Fasilitas Wisata Alam Curug Panjang Diperbaiki Lagi
"Di samping itu kita juga kembangkan varietas lokal Musi Rawas," jelasnya.
Ada dua varietas lokal Musi Rawas yakni yang pertama dayang muratan 1 dan dayang muratan 4. Itu hasil dari rekayasa genetika dari kerjasama Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) serta Universitas Musi Rawas..
Itu sudah berjalan lama dari tahun 2013 sampai tahun 2020 kerjasamanya. "Sekarang kita tinggal pengembangan untuk varietas lokal tadi yang dipunya Musi Rawas," jelasnya.
Saat ditanya keunggulan varietas lokal itu, Kasan menjelaskan banyak sekali keunggulannya, yang pertama adalah penurunan umur tanaman itu menjadi lebih pendek, dari lima bulan setengah, sekarang bisa menjadi empat bulan, jadi ada selisih waktu yang cukup banyak.
Dan tak hanya itu tingginya pun sudah berubah. Terus untuk tingkat homogennya juga sudah berbeda. Selain itu untuk tingkat produksi mungkin dari 5 sampai 6 ton per hektarnya.
BACA JUGA:Harga TBS Sawit Periode 2 Februari Naik
Terus keunggulan lainnya adanya aroma yang harum karena asal bibit padi ini dari padi dayang rindu, dan ada di wilayah sekitar Jayaloka serta Muara Kelingi.
Saat ini untuk varietas padi muratan 1 dan 2 masih dalam tahap pengembangan di UPT Perbenihan Tanaman Pangan dan Holtikultural dan Agro Techno Part ini.
Saat ini baru pertanaman berusia 7 hari, dan juga masih dalam pengembangan untuk benih penjernih. "Dan kami saat ini masih ada yang di uji lab di Palembang," jelasnya