Terjawab Sudah, Kenapa Sekolah Tak Boleh Rambut Gondrong?

Siswa berambut pendek terkesan mencerminkan kepribadian yang rapi dan disiplin, sedangkan rambut panjang dianggap tidak berpendidikan dan ceroboh.-Foto : Tangkap Layar -Ultimagz

BACA JUGA:6 Tips Ampuh Merawat Rambut Panjang, Sehat dan Tak Mudah Rontok

Budaya ini identik dengan rambut panjang, seks bebas, pakaian longgar dan mencolok, serta narkotika. Oleh karena itu, budaya ini menjadi suatu hal yang sangat menakutkan bagi pemerintahan Orde Baru.

Misalnya saja pernyataan Amir Machmud yang pada awal Orde Baru menjabat Menteri Dalam Negeri. Ia menilai rambut panjang itu berlebihan dan tidak sesuai dengan budaya nasional. Pangkopkamtib Soemitro juga memberlakukan larangan tertulis pada tahun 1972 dengan dalih 'menyelamatkan tumbuh kembang kehidupan generasi muda kita'.

Faktanya, generasi muda yang menerapkan budaya hippie di Indonesia sebagian besar berasal dari kalangan menengah atas, seperti anak pejabat, pengusaha, bahkan pejabat militer. Mereka mempunyai modal dan akses informasi yang lebih besar dibandingkan masyarakat umum untuk mengakses budaya asing.

Bagaiamana tindakan terhadap rambut panjang selama periode orba?

BACA JUGA:Bosan Rambut Panjang Tapi Tak Mau di Potong, Ini 5 Cara Terbaik Ganti Gaya Rambut

Jika saat ini razia rambut hanya ada disekolah-sekolah, pada masa awal orde baru razia rambut sangat populer dibandingkan dengan razia sim. Petugas berjaga di tempat keramaian dan menindak pria berambut gondrong. Bahkan, Bakorperagon (Badan Koordinasi Pemberantasan Rambut Panjang) pun dibentuk.

Pria berambut panjang juga akan kesulitan mengurus dokumen negara seperti KTP. Dalam dunia pendidikan, siswa diwajibkan memiliki rambut pendek ala ABRI. Di kampus, mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti ujian sekolah dan sidang skripsi jika masih berambut gondrong. Di dunia hiburan, artis berambut gondrong dilarang tampil di TVRI.

Karena dianggap berlebihan dan salah persepsi terhadap orang berambut gondrong, berbagai protes bermunculan terutama dari kalangan pelajar. Ada yang mengkritik secara tertulis, mengajak berdiskusi dengan pemerintah, bahkan membacakan surat terbuka di hadapan anggota legislatif.

Bagaiamana kebebasan rambut di era reformasi?

BACA JUGA:5 Gaya Rambut Pendek Wanita Yang Cocok Untuk Wajah Bulat

Untungnya, di era reformasi saat ini, kita bisa bebas memilih gaya rambut sendiri selama kita bukan pejabat negara. Banyak orang yang mulai terbuka dan menjunjung tinggi kebebasan individunya. Bahkan rambut panjang kini identik dengan masa muda yang kreatif dan menyenangkan.

Namun dalam dunia pendidikan, aturan wajib rambut pendek tetap berlaku bagi siswa. Hal ini tentu tidak lepas dari para guru yang masih memegang stereotip yang sama seperti pada masa Orde Baru mengenai rambut panjang.

Padahal bagi murid, masa remaja adalah masa dimana kita mencari jati diri sendiri dan mencoba banyak hal, termasuk gaya rambut. Makanya tak heran banyak pelajar baru mencoba berambut gondrong ketika sudah lulus sekolah, entah itu coba-coba atau balas dendam karena di sekolah gak boleh gondrong.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan