Kenapa Shalat Witir Harus Ganjil? Ini Jawabannya

Shalat witir merupakan salah satu amalan sunnah dalam jumlah rakaat ganjil yang biasanya dilakukan setelah shalat tarawih di bulan Ramadan.-Foto : Tangkap layar -NU Online

BACA JUGA:7 Rekomendasi Parfum Untuk Sholat Terbaik, Ibadah Jadi Makin Fokus dan khusyuk

Kedua, jika shalat tiga rakaat maka bacaan surah yang dianjurkan adalah membaca surah al-A'la pada rakaat pertama, membaca surah Al-Kafirun pada rakaat kedua, dan membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas pada rakaat ketiga. 

Ketiga, jika shalat melebihi tiga rakaat, maka disunnahkan membaca Surah Al-Qadr pada setiap awal rakaat, dan membaca surah Al-Kafirun pada rakaat kedua.

Sunnah ini berlanjut dari rakaat pertama hingga rakaat kedelapan belas. Sedangkan bacaan surat pada rakaat kesembilan mengikuti bacaan yang dijelaskan pada poin 2 yaitu membaca surat Al-A'la pada rakaat kesembilan, membaca surat Al-Kafirun pada rakaat pertemuan, dan membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas pada rakaat kesebelas (Sayyid Muhammad Abdullah al-Jurdani, Fathul Allam bi Syarhi Mursyidil Anam, [Bairut: Dar Ibnu Hazm, Lebanon, 1997], juz II, hal.73).

Sebagaimana ketentuan shalat sunnah pada umumnya, shalat witir juga mempunyai syarat dan rukun yang harus dipenuhi, yaitu dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam, membaca al-Fatihah, rukuk, i'tidal, sujud, dan lain-lain. Namun dalam praktiknya, shalat witir dapat dilakukan dengan dua cara jika jumlah rakaat yang dilakukan melebihi satu rakaat.

BACA JUGA:6 Keutamaan Dzikir Setelah Sholat Yang Wajib Diketahui Umat Islam

Kedua cara tersebut, boleh sambung (washal), yaitu menggabungkan rakaat terakhir dengan rakaat sebelumnya. Misalnya saja melaksanakan shalat witir sebelas rakaat dengan satu takbiratul ihram dan satu kali salam. Bisa juga dilakukan secara terpisah (fashal), yaitu memisahkan rakaat sebelumnya dengan rakaat berikutnya. 

Misalnya saja melaksanakan shalat witir 10 rakaat dengan satu salam kemudian ditambah satu rakaat dengan satu salam, atau bisa juga dengan satu shalat setiap dua rakaat. 

Cara kedua ini lebih penting dibandingkan cara pertama (Habib Zain bin Sumaith, Taqriratus Sadidah, 2003, p. 287).

Adapun niat shalat witir pertama adalah "Ushalli sunnatan minal witri rak’atan lillahi ta’ala". Artinya: Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta’ala.

BACA JUGA:Hati-Hati Ya! Inilah Hukum Meninggalkan Sholat Jumat Sebanyak 3 Kali

Sementara niat yang kedua adalah "Ushalli sunnatan minal witri rak’ataini lillahi ta’ala". Artinya: Aku niat shalat sunnah witir dua rakaat karena Allah ta’ala.

Lafal niat yang pertama diucapkan ketika hendak melakukan shalat witir satu rakaat, sedangkan lafal niat yang kedua diucapkan ketika hendak melakukan dua rakaat.

Ada banyak hadits Rasulullah saw yang menyebutkan keutamaan shalat witir, di antaranya: Sesungguhnya, Allah SWT  telah menyediakan kepada kalian semua sebuah shalat, yang ia lebih baik bagi kalian daripada unta merah, yaitu shalat witir, dan menjadikannya berada di antara shalat Isya hingga terbitnya fajar (shadiq) (HR Abu Daud).  

Dalam hadits di atas sangat jelas terlihat bahwa Allah menyediakan waktu dan ibadah yang khusus, agar umat Islam bisa mendapatkan pahala yang semakin besar, apalagi di bulan Ramadhan ini. Sholat witir merupakan pelengkap dan penyempurna dari sholat wajib lainnya yang masih belum sempurna. Semoga bermanfaat.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan