SD Putra Putri Bangsa Lubuklinggau Punya Ekskul Coding

Siswa siswi SD Putra Putri Bangsa Lubuklinggau aktif ikut ekstrakurikuler coding di sekolah.-Foto : Dokumen -SD Putra Putri Bangsa

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Era teknologi dan informasi harus disikapi dengan bijak, salah satunya dengan belajar coding. Belajar coding memberikan banyak manfaat, antara lain mengembangkan cara berpikir dan pemecahan masalah. 

Banyak orang yang tertarik mempelajari coding untuk mendapatkan jenjang karir yang baik di dunia teknologi. Kebutuhan akan orang-orang yang berkemampuan dan mempunyai kemampuan coding semakin dibutuhkan dan trennya cenderung meningkat akhir-akhir ini.

Melihat apa yang melatarbelakangi perkembangan tersebut, SD Putra Putri Bangsa Lubuklinggau membuka layanan ekstrakurikuler coding. Tujuan dari kegiatan coding adalah sebagai bentuk komunikasi yang dilakukan manusia dengan mesin komputer untuk menyelesaikan suatu permasalahan tertentu. 

Beberapa siswa tertarik dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler ini untuk berlatih, khususnya pembelajaran tentang desain website.

BACA JUGA:SMP Putra Putri Bangsa Lubuklinggau Ada Program Coding

Kepala SD Putra Putri Bangsa Lubuklinggau , Ira Rahmadani Utari, S.Pd mengatakan, kegiatan ekstrakurikuler (ekskul) coding di sekolah bukan hanya tentang belajar sebuah bahasa pemrograman, tetapi juga tentang membentuk karakter, membangun keterampilan, dan mempersiapkan siswa untuk masa depan yang semakin digital. 

"Ekskul ini dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar coding di lingkungan sekolah, kita membuka pintu bagi mereka untuk menjadi inovator, pemecah masalah, dan pemimpin di era digital ini," jelas Ira kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 15 Maret 2024.

Lanjut Ira, ekskul OSA (outside school activity) dilakukan sebanyak 1 kali dalam 1 Minggu. Dimana 1 kelas hanya dibatasi dengan jumlah maksimal siswa sebanyak 6 orang. Sementara siswa yang diperbolehkan ikut OSA coding, mulai dari Primary 4 sampai Grade 9.

"Program ini terbuka bagi siswa dari kelas 4 hingga 9, mencakup rentang usia yang cukup luas. Hal ini memungkinkan anak-anak dari berbagai tingkat kemampuan dan pengalaman untuk belajar bersama-sama," ujarnya. 

BACA JUGA:5 Manfaat Anak Ikut Ekstrakulikuler Panahan, Olahraga yang Dianjurkan Nabi Muhammad SAW

Dengan jumlah siswa yang terbatas, pembagian kelompok belajar menjadi penting untuk memastikan pembelajaran yang efektif sehingga setiap kelompok dapat diberikan bahan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

Selain itu, kegiatan tersebut dapat menciptakan interaksi antara siswa dari berbagai tingkat kelas juga dapat meningkatkan kolaborasi dan pemahaman yang lebih baik antara sesame.

Adapun materi pembelajaran haruslah progresif, dimulai dari konsep dasar seperti urutan dan perulangan untuk kelas yang lebih rendah, hingga topik yang lebih kompleks seperti fungsi dan objek untuk kelas yang lebih tinggi. Maka, kurikulum disesuaikan dengan tingkat pemahaman dan keterampilan masing-masing siswa.

Ira menjelaskan, setiap sesi pembelajaran coding interaktif dan melibatkan partisipasi aktif dari setiap siswa. Metode pembelajaran yang dapat digunakan termasuk penjelasan singkat, diskusi kelompok, dan sesi praktik langsung di mana siswa dapat mencoba langsung menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan