Inilah 7 Alasan di Balik Fenomena Banyak Milenial Menolak Kenaikan Jabatan

Inilah 7 Alasan di Balik Fenomena Banyak Milenial Menolak Kenaikan Jabatan-Tangkap Layar-Muhammad Hidayat

BACA JUGA:Berakhir Jabatan dari Gubernur, Khofifah dan Emil Dardak Kembali Maju Pilgub Jatim 2024

Beberapa milenial mungkin merasa kurangnya dukungan dan pengakuan dari perusahaan mereka, bahkan setelah memberikan kontribusi yang signifikan.

Mereka mungkin merasa bahwa promosi dan kenaikan jabatan tidak selalu didasarkan pada kinerja atau pencapaian yang nyata, tetapi lebih banyak terkait dengan faktor politik atau jaringan internal.

Karena itu, mereka mungkin kehilangan minat untuk naik jabatan jika mereka merasa bahwa upaya mereka tidak akan dihargai.

4. Menilai Kualitas Hidup daripada Status Pekerjaan

BACA JUGA:Kata Mahfud Ada Jual Beli Jabatan di Kementerian, Ternyata Karena ini Bocorannya?

Bagi sebagian milenial, kualitas hidup di luar tempat kerja menjadi prioritas utama.

Mereka mungkin memiliki ambisi dan impian di luar karier profesional, seperti bepergian, mengeksplorasi hobi, atau mengembangkan hubungan pribadi yang lebih dalam

. Karena itu, mereka mungkin lebih memilih untuk tetap pada posisi yang lebih rendah yang memungkinkan mereka mengejar minat dan kebahagiaan pribadi mereka.

5. Keinginan untuk Berkontribusi pada Proyek yang Lebih Menarik

BACA JUGA:Mahfud Ungkap Tanggapan Jokowi Ketika Dirinya Mundur Dari Jabatan Menteri

Sebagian milenial mungkin menolak kenaikan jabatan karena mereka lebih tertarik pada proyek-proyek yang mereka anggap lebih menarik atau bermakna.

Mereka mungkin merasa bahwa posisi yang lebih rendah memberi mereka kesempatan untuk terlibat secara langsung dalam proyek-proyek yang mereka pedulikan.

Sementara kenaikan jabatan mungkin akan mengarahkan mereka pada tugas-tugas administratif atau manajerial yang kurang memuaskan secara pribadi.

6. Ketidakpuasan dengan Budaya Perusahaan atau Nilai Perusahaan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan