Ikon Bengkulu yang Mendunia Bunga Rafflesia

Bunga Rafflesia Arnoldii merupakan salah satu ikon Bengkulu yang sudah mendunia.-Foto : Instagram @wonderfulbengkulu -

KORANLINGGAUPOS.ID - Provinsi di Pulau Sumatera ini mempunyai banyak tempat wisata menarik dan unik yang tidak dimiliki kota besar lainnya seperti salah satu ikon Bengkulu yang sudah mendunia adalah bunga Rafflesia Arnoldi.

Bunga Rafflesia Arnoldi lokasinya berada di Cagar Alam Daerah Taba Penanjung 5 Bukit Daun, kawasan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah.

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Bunga Rafflesia arnoldii (Rafflesia) merupakan flora yang berbeda dengan bunga bangkai (Amorphophallus). Banyak orang yang sering salah mengartikan kedua bunga endemik Bengkulu ini. 

Seringkali orang-orang mengira bunga rafflesia adalah bunga bangkai. Dimana salah satu perbedaan yang menonjol menurut keterangan petugas KPHL Unit III Bukit Daun, Pak Kholidin yang bertugas meliputi kawasan hutan lindung di 5 kabupaten Bengkulu Utara, Lebong, Rejang Lebong, Kepahiang dan Bengkulu Tengah, adalah Rafflesia arnoldii merupakan sekelompok tumbuhan parasit dari genus Rafflesiaceae. 

BACA JUGA:Ikan-ikan Jenis ini Cocok Dibuat Bekasam, Kuliner Khas Sumatera Selatan

Tumbuhan tersebut hidup dengan menyerap unsur hara dari tumbuhan induk atau inangnya yaitu Tetrastigma, sejenis tanaman pemanjat dari keluarga anggur. Sedangkan Amorphophallus atau bunga bangkai berasal dari keluarga talas. 

Menurutnya, meski sama-sama mengeluarkan bau mati, bunga rafflesia merupakan parasit yang hanya bisa hidup bergantung pada pohon inangnya. Sedangkan bunga bangkai mempunyai umbi, batang, dan akar sendiri sehingga dapat mencari makan sendiri.

kemudian, dikutip dari Pemerintah Kabupaten Bengkulu Tengah, Rafflesia atau puspa nusa merupakan genus tumbuhan berbunga yang seluruh spesiesnya hidup sebagai parasit. Anatomi tumbuhan Rafflesia tidak lengkap. Organ tubuh Rafflesia hanya berupa bunga atau kuncup yang sedang mekar. Rafflesia tidak memiliki daun, batang atau akar. Sebagai pengganti ketiadaan akar, Rafflesia memiliki jaringan bernama haustorium yang mampu menyerap unsur hara hasil fotosintesis dari jaringan tanaman inangnya.

Rafflesia merupakan salah satu genus tumbuhan yang mengalami kelangkaan karena kehidupan biologisnya bergantung pada tumbuhan inang jenis Tetrastigma tertentu. Kondisi pertumbuhan Rafflesia ditentukan oleh kondisi tumbuhan inangnya.

BACA JUGA:Ikan-ikan Jenis ini Cocok Dibuat Bekasam, Kuliner Khas Sumatera Selatan

Faktor utama yang mempengaruhi pertumbuhannya adalah iklim dan lingkungan tumbuhan di dalamnya. Hampir semua jenis Rafflesia hanya dapat tumbuh di habitat aslinya.

Rafflesia pertama kali ditemukan oleh seorang dokter dan penjelajah Perancis bernama Louis Auguste Deschamp. Penemuan Rafflesia merupakan hasil ekspedisi tumbuhan selama tiga tahun di Pulau Jawa pada akhir abad ke-18 Masehi. Ekspedisi ini atas permintaan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Pieter Gerardus van Overstraten.

Rafflesia dijadikan simbol kelangkaan berbagai jenis flora di dunia. Status konservasi Rafflesia di tingkat internasional adalah flora Malesiana. Status tersebut menandakan bahwa Rafflesia merupakan tumbuhan langka di kawasan Malesia. Sedangkan di Indonesia, sebagai habitat alami Rafflesia terbesar, jenis Rafflesia arnoldii telah mendapat status Puspa Langka. Status tersebut menunjukkan bahwa Rafflesia merupakan spesies langka yang mewakili flora langka di Indonesia. 

Untuk diketahui, Bengkulu pernah menjadi jajahan Inggris selama kurang lebih 140 tahun, setelah itu pemerintahan Belanda dimulai. Nah, untuk melihat langsung bukti sejarah tersebut, kamu bisa mengunjungi Benteng Marlborough dan Museum Bung Karno.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan