Butuh Kerja Sama Turunkan Angka Stunting

STUNTING-FOTO : ILUSTRASI-

LUBUKLINGGAU, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Kota Lubuklinggau, Kahlan Bahar menegaskan ada tiga komponen utama yang menjadi fokus perhatian pemerintah saat ini, yakni inflasi, kemiskinan ekstrim dan stunting. 

Hal ini disampaikannya, saat membuka kegiatan koordinasi wilayah (Korwil) TP PKK Kota Lubuklinggau. Kegiatan ini sekaligus pembagian makanan tambahan bagi balita stunting di Aula Kantor Kecamatan Lubuklinggau Timur 1, Kamis (9/11/2023).

“Untuk menurunkan tiga komponen tersebut, kita mengajak semua pihak untuk saling kerjasama dan berkolaborasi,” tegasnya. 

Sementara Ketua TP PKK Kota Lubuklinggau, Hj Henita Andriani dalam arahannya menjelaskan, salah satu penyebab utama stunting adalah malnutrisi dalam jangka panjang (kronis). Malnutrisi sambungnya adalah kekurangan, kelebihan, atau ketidakseimbangan dalam asupan energi maupun nutrisi seseorang. 

BACA JUGA:Mulai Desember RSUD Petanang Buka Layanan Rawat Inap

Kekurangan asupan gizi ini bisa terjadi sejak bayi masih dalam kandungan karena siibu tidak mencukupi kebutuhan nutrisinya selama kehamilan. Selain itu, anak yang kebutuhan nutrisinya tidak terpenuhi selama masa tumbuh kembangnya juga bisa mengalami stunting.

“Terkadang gejala stunting sering tidak kita sadari, karena anak hanya diduga memiliki tubuh yang pendek. Meski demikian, gejala stunting umumnya bisa terlihat saat anak berusia 2 tahun,” ungkapnya.

Oleh karena itu penanganan stunting dapat meliputi perbaikan nutrisi, pemberian suplemen, serta penerapan pola hidup bersih dan sehat.

Stunting juga bisa dicegah dengan menghindari faktor-faktor yang dapat meningkatkan risikonya. Upaya yang bisa dilakukan antara lain, memenuhi asupan gizi yang cukup sebelum merencanakan kehamilan dan selama kehamilan. 

BACA JUGA:Heboh Harimau Berkeliaran di Megang Ujung

Kemudian, mencukupi asupan gizi terutama selama 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun, memberikan ASI eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan serta memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap.

“Semoga dengan adanya kegiatan ini, kita dapat menurunkan angka stunting di Lubuklinggau,” tegasnya.(ril/rfm)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan