Pentingnya Mengedukasi Anak Agar Jangan Malu Minta Maaf

Mengajari anak untuk bisa meminta maaf merupakan investasi dalam pembentukan karakter jangka panjang.-Foto : Tangkap Layar-Moms

BACA JUGA:5 Manfaat Tanaman Putri Malu Untuk Kesehatan Kulit,Yuk Simak Disini

Hal yang perlu orang tua lakukan ketika anak anda melakukan kesalahan adalah dengan meminta maaf terlebih dahulu kepada anak yang telah dirugikan oleh anak anda dan kepada orang tuanya. 

Ketiga, berlatih bangun empati. Dengan empati, anak akan lebih mampu memahami perasaan dan sudut pandang orang lain.

Durrant mengatakan, “Dalam skenario kasus terbaik, anak-anak belajar mengidentifikasi kerugian yang mereka sebabkan dan memutuskan sendiri bahwa mereka perlu menebus kesalahan.”

Keempat, beritahu mereka bahwa kesalahan mereka adalah akibatnya. Mungkin tidak cukup jika anak hanya diminta membayangkan perasaan orang lain seperti sebelumnya. Maka cobalah juga untuk melengkapi percakapan orang tua dengan hasil yang lebih konkrit. 

BACA JUGA:KPPS Rebutan Makanan Heboh, Netizen : Norak Banget, Memalukan

Misalnya, saat ia mendorong anak di taman bermain, coba tanyakan, “kalau terjatuh, apakah sakit? Apa yang bisa menyakitkan? Kalau cedera harus diplester atau dibalut, belum bisa main. Tentunya itu tidak menyenangkan bagi kamu kan? Dia juga begitu.”

Kelima, jelaskan manfaat meminta maaf. Anak juga perlu menjelaskan kebaikan meminta maaf. Mereka perlu tahu bahwa permintaan maaf tidak serta merta menghilangkan amarah seseorang. Bagi orang yang meminta maaf, perilaku ini bisa menjadi pengingat agar tidak melakukan kesalahan yang sama.

Untuk menyampaikan hal tersebut, orang tua dapat memberikan contoh pengalaman masa lalu. Misalnya saja, “Dulu ibu mencuri mainan teman karena ingin sekali mempunyai mainan seperti itu. Teman ibu marah-marah dan menangis. Dia tidak mau bermain dengan ibu. Tapi, setelah ibu meminta maaf, dengan senang hati dia mengajak ibu bermain dengan mainannya. Bahkan dia malah membiarkan ibu membawa pulang mainan itu untuk dipinjam.”

Keenam, belajar dari permainan. Susun boneka atau mainan anak di sekitar orang tua dan usahakan untuk mendorong anak bermain kereta api dengan hangat. Ajak anak melakukan gerakan membelok dan setiap kali kereta menabrak salah satu mainan, selalu ucapkan “Maaf”.

BACA JUGA:Putri Malu

Ketujuh, berikan apresiasi. Dengan memberikan apresiasi menunjukkan bahwa orang tua bangga pada anak atas setiap kemajuan yang diraihnya. Hal ini akan membuat anak termotivasi untuk melakukannya lagi dan lagi.

Meminta maaf juga harus tulus dan tidak boleh asal-asalan. Untuk meminta maaf, seseorang harus mengakui kesalahannya. Salah seorang guru di Santa Clara Unified School District, California, AS, JoEllen Poon memiliki cara permintaan maaf yang ia ajarkan kepada murid-muridnya 

Ia mengajarkan bahwa permintaan maaf harus mengandung tiga bagian, yaitu:

Mengatakan maaf: "Maaf,…."

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan