5 Hikmah Membayar Zakat Fitrah
Zakat bukan sekadar kewajiban, melainkan juga simbol dari harmoni dalam hubungan sesama manusia.-Foto : Dokumen Kemenag RI -
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Bulan Ramadan, bulan di mana pintu-pintu surga terbuka lebar dan pintu-pintu neraka ditutup rapat.
Bulan yang penuh dengan rahmat dan ampunan. Dan di tengah-tengah bulan yang mulia ini, kita diperintahkan untuk memperhatikan salah satu kewajiban paling suci dalam agama Islam: Zakat.
Zakat bukanlah sekadar amal kebajikan biasa. Ini adalah wajib bagi setiap Muslim yang memiliki kekayaan yang mencukupi untuk membayar sebagian dari hartanya untuk membantu sesama yang membutuhkan.
Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam, yang harus dijalankan dengan penuh keikhlasan dan kepatuhan kepada Allah SWT.
BACA JUGA:8 Ide Ngabuburit Ramadhan yang Seru dan Menyenangkan Memperkaya Pengalaman Bersama
Zakat bukan sekadar kewajiban, melainkan juga simbol dari harmoni dalam hubungan sesama manusia.
Sebagaimana salat melambangkan hubungan yang baik antara individu dengan Tuhan, zakat mencerminkan keharmonisan dalam hubungan antar sesama manusia. Ia adalah realitas kebajikan sosial sekaligus kesalehan individual.
Dalam sejarah Islam, tercatat bahwa Abu Bakar dan Umar bin Khattab telah dengan tegas menegaskan pentingnya menunaikan zakat.
Bahkan, mereka tidak ragu untuk mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang menolak kewajiban zakat. Itulah mengapa, dalam kitab-kitab klasik, zakat dibahas secara mendalam, dari syarat-syaratnya, objek yang dizakati, hingga pihak-pihak yang berhak menerimanya.
BACA JUGA:Inilah 8 Manfaat Perkembangan Anak Saat Berpuasa Ramadhan
Para ulama fikih juga memberikan perhatian serius terhadap zakat, karena mereka menyadari betapa pentingnya kewajiban ini dalam ajaran Islam.
Namun, sayangnya, jarang sekali yang memperhatikan aspek filosofis dari perintah zakat. Akibatnya, pelaksanaan zakat seringkali hanya menjadi sebuah ritual tahunan dan kewajiban semata.
Dengan memahami filosofi di balik perintah zakat ini, diharapkan kita dapat merenungkan lebih dalam tentang harta kekayaan yang kita miliki. Sehingga, keyakinan akan pentingnya zakat sebagai ritual sosial akan menjadi akar yang kuat dalam hati setiap muslim.
Zakat merupakan ibadah yang memiliki dimensi ganda: trasendental dan horizontal. Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman muhammadiyah.or.id terdapat 5 hikmah zakat, baik yang berkait dengan hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun hubungan sosial kemasyarakatan di antara manusia, antara lain.