Kasus DBD Musi Rawas Meningkat Jumlah Penderita Tembus 50 Orang

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas dari Januari hingga Maret tercatat ada 50 kasus DBD.-Foto : Ilustrasi-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) terus meningkat. 

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Musi Rawas dari Januari hingga Maret tercatat ada 50 kasus DBD.

“Dari Januari hingga sekarang ada 50 kasus. Memang peningkatan terus perbulan bertambah 15 kasus,” demikian kata Kepala Dinkes Kabupaten Musi Rawas, dr Maya Kesuma Surya Putri melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Renaldi Oktavianus didampingi Kasi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Iwan Joko Sulistio kepada KORANLINGGAUPOS.ID.

Menurutnya dari total kasus DBD tersebut tersebar merata di seluruh kecamatan, tertinggi Kecamatan Tugumuyo.  "Sudah menyebar di 14 kecamatan yang ada di Kabupaten Musi Rawas. Namun yang paling tinggai kasusnya di Kecamatan Tugumuyo,  Muara Beliti dan Kecamatan Suka Karya,” jelasnya. 

BACA JUGA:Usaha Ternak Madu Lebah Kelulut Sangat Menjanjikan

Fogging dilakukan karena terjadi peningkatan kasus DBD di kawasan tersebut. Faktor utama untuk dilakukan fogging pertama karena terjadi peningkatan kasus. 

Kemudian ditemukan perindukan nyamuk atau jentik. Di beberapa rumah ditemukan penderita atau beresiko. Fogging dilakukan hingga radius 100 meter dari rumah warga yang terjangkit DBD. 

Sehingga di Kecamatan Tugumulyo sudah berulang kali dilaksanakan Fongging. Selain Tugumulyo yang sudah di-fogging Kecamatan Sukakarya, Kecamatan Tuah Negeri. Dari total kasus menacapi 50 penderita DBD tersebut tidak ada hingga menyebabkan meninggal dunia. Alhamdulillah tidak ada yang sampai meningal dunia," ucapnya. 

Semua penderita DBD mendapatkan perawatan di rumah sakit. "Mereka dirawat di rumah sakit tersebar di rumah sakit yang ada di Musi Rawas dan Kota lubuklinggau. Sudah banyak yang sudah sembuh yang masih di rawat baru kena," jelasnya.  

BACA JUGA:Forum OPD Sepakati 1.230 Usulan, 378 Pokir Masuk RKPD 2025

Meningkatnya kasus DBD ini menurut Iwan panggilan akrap  Iwan Joko Sulistio dampak dari pancaroba dari musim hujan ke musim kemarau. "Kemudian ditambah polah hidup masyarakat. untuk itu masyarkat harus meningktakan pola hidup bersih dan sehat," ucapnya. 

Iwan menjelaskan sebagian besar penderita sudah sembuh setelah dirawat disejumlah rumah sakit. Hingga kini Pukesmas terus memantau perkembangan kasus. 

“Apabila ditemukan warga yang mengalami demam tinggi maka langsung dilakukan pemeriksaan,” jelasnya. 

Menurutnya, semua puskemas yang ada di Kabupaten Musi Rawas sudah punya alat untuk periksa DBD nama alatnya NS1.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan