Konsep Kebun Riestya Estika
Pemilik kebun dapur Riestya Estika menunjukan sayuran yang baru di panen-foto : tangkap layar Bumiku Satu -
Jenis tanaman yang ditanam di kebun milik Riestya Estika merupakan tanaman bisa dikomsumsi, sehingga tanaman membutuhkan sinar matahari.
Dalam berkebun Riestya Estika menerapkan konsep kebun organik. ""Saya menerapkan sistem organik karena pastinya sistem organik lebih sehat. Untuk mendapatkan pupuk organik buat sendiri menggunakan kompos bag yang saya taruk di kebun beralasan tanah dan diisi sampah dapur seperti sisa makanan, buah dan sayuran, ampas kopi, ampas teh, cangkang tekur, dan oleh. Cacing membantu dekomposisi buah-buahan organik. Cacing itu sahabat pekebun," jelasnya.
Riestya Estika menceritakan awalnya berkebun di rumah kontrakan di Depok karena rumah yang ia tempati saat ini belum jadi.
Kemudian ia pindah rumah saat ini. "Pada tahun 2019 saya sempat pindah ke Melbourne mengikuti suami untuk tugas belajar dan saya berkebun di Melbourne. Kemudian tahun 2021 saya kembali ke Depok dan saya memulai berkebun lagi," jelasnya.
Yang membedakan berkebun di Melbourne dan berkebun Indonesia khususnya Depok adalah tentang klimnya jenis tanamannya itu sangat dipengaruhi oleh iklim.
BACA JUGA:Inilah 8 Sayuran Yang Mengandung Banyak Kalsium Untuk Kesehatan Tulang Dan Gigi,Yuk Simak Disini
Di Melbourne ada empat musim sedangkan di Indonesia ada dua musim. Empat musim yang ada di Melbourne itu dimana musim panas dan musim dinginnya itu sangat ekstrim perbedaannya jadi ada tanaman-tanaman tertentu yang hanya bisa tumbuh dengan baik di musim panas tapi ada juga beberapa tanaman yang masih bisa toleran di musim dingin.
Jadi memang harus banyak belajar. Waktu di Melbourne untuk bisa mengetahui tanaman apa ditanam di musim apa.
"Nah sekarang kita mau panen. Saya mau petik-petik daun dari kebun untuk buat lalapan dan kita akan nyambel yang enak banget pertama saya mau panen daun ketumbar Jawa kita panen dikit aja. Lalu kita akan panen ini dia daun tempuyung. Daun tempuyung ini teksturnya agak tipis dan pinggirnya bergerigi.
Tempuyung ini sayuran yang populer di kalangan masyarakat Sunda untuk dilalap. Dan temuyung ini biasanya tumbuh liar.
"Saya merasakan berkebun itu sangat bermanfaat secara jiwa dan raga saya. Secara jiwa itu berkebun membuat jiwa saya lebih tentram dan juga sebagai sarana untuk refreshing. Dan juga sebagai sarana untuk belajar berkebun membuat saya menjadi pribadi yang bertumbuh karena saya belajar banyak hal baru. Kemudian secara raga secara fisik dengan berkebun itu saya merasa lebih sehat karena pagi-pagi berkebun mendapatkan sinar matahari pagi. Kemudian kita melakukan aktivitas jadi setelah berkebun itu kita berkeringat. Jadi rasanya itu lebih fresh lebih segar setelah itu berkebun itu menghemat pengeluaran harian saya karena bisa mendapatkan sayuran sehat dari kebun," paparnya.
Selanjutnya ini ada daun mengkudu. Kalau kita tahu daun mengkudu biasa digunakan sebagai lalapan khususnya orang Sunda. Kalau biasanya yang dimanfaatkan hanya buahnya tapi ternyata daunnya ini juga enak sekali selain dimanfaatkan sebagai lalapan biasa digunakan untuk nasi goreng.
Selanjutnya ini ada daun sintrong atau jelontang. Kalau nggak salah di daerah lain mengatakannya daun sintrong ini tumbuh liar, di sini ia tanam di pot.
Tanaman ini merupakan salah satu sayuran favorit saya. Selanjutnya adalah daun Kedondong laut atau daun kedondongan ada juga yang menyebutnya sebagai daun Cakra Cikri. Sering kita temui sebagai tanaman pagar.