Mentan Minta Bulog Serap Jagung Petani, untuk Menjaga Stabilitas Harga
Mentan Minta Bulog Serap Jagung Petani, untuk Menjaga Stabilitas Harga-Tangkap Layar-
KORANLINGGAUPOS.ID– Andi Amran Sulaiman selaku Menteri Pertanian (Mentan) menyampaikan agar Bulog secepatnya untuk menyerap hasil dari produksi jagung dari dalam negeri yang pada saat ini sudah memasuki panen raya besar terutama di beberapa sentra seperti diprovinsi Gorontalo.
Mentan Amran mengatakan ia khawatir jika Bulog tidak tidak segera melakukan penyerapan, karena harga jagung di tingkat petani akan semakin jatuh drastis nantinya.
"Untuk saat ini saja harganya Bulog sudah turun Rp 3.600 kasihan melihat petani kita, masa kita mau impor lagi? Kita kan sudah stop untuk impor nih dan jangan sampai selanjutnya terjadi impor lagi.
Bulog harus bergerak lebih cepat, kami berharap betul Bulog bergerak, kenapa? Karena kalau terus menerus seperti ini kapan selesainya itu impor," Ucap Amran dalam keterangan tertulis, pada Senin (22/4/2024).
BACA JUGA:Warga Ngeluh Sulit Beli Beras SPHP, Ini Kata Bulog
Amran mengutarakan, selain menyerap, Bulog juga harus membeli dengan harga yang wajar dalam hal ini juga menguntungkan.
Ia mengingatkan agar petani kita tak merugi akibat dari hasil panen yang lebih murah dari biaya ongkos produksi.
Karena itu, Mentan berharap petani harus terus didampingi agar ke depan bisa melakukan proses produksi.
"Kalau ini dibeli dengan harga menguntungkan saya pastikan tidak ada lagi itu impor.
BACA JUGA:Lowongan kerja BUMN Bulog, Setatus Magang dan Mampu Bergabung dengan Tim
Tapi jangan biarkan petani ketika harga jatuh mereka berjalan dengan sendirinya, nah kami minta Bulog supaya serap. harap untuk diserap harganya ini sudah Rp 3.600," ucapnya.
Amran mengatakan, pemerintah kala ini sangat berkomitmen penuh terhadap nasib dan kesejahteraan para petani.
Hal ini bisa kita dilihat dari penambahan jumlah alokasi pupuk subsidi yang telah mendapat persetujuan dari Presiden Jokowi.
Penambahan ini malahan cukup besar lantaran telah mencapai jumlah 100 persen.