Ketua Yayasan Budi Utomo, Lapor ke Wakil Menteri Tenaga Kerja, Sekolah Swasta saat ini Terzolimi
Wakil Menteri Tenaga Kerja RI, Ir. H. Afriansyah Noor foto bersama para kepala satuan pendidikan swasta saat berkunjung ke Yayasan Budi Utomo Jumat 10 Mei 2024.-Foto : -Yezi Fadly
LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Ketua Yayasan Budi Utomo (BUDUT) Lubuklinggau, Elven Asmar, melapor ke Wakil Menteri (Wamen) Tenaga Kerja RI, Ir. H Afriansyah Noor, Staf. M.Si. IPU, mengenai kondisi
lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya di Kota Lubuklinggau.
Menurut mantan Ketua DPRD tersebut, saat ini lembaga pendidikan swasta sebagaian besar memprihatikan, karena terzolimi oleh lembaga pendidikan negeri, khusus Budut. Kok bisa?
"Lembaga pendidikan Negeri dalam hal menerima siswa baru tidak ada batasan. Yang nyeleneh lagi, anak- anak pelajar SMP, masih ujian, pihak lembaga pendidikan negeri, yakni SMA/SMK/MA sudah
menerima siswa baru, " ungkap Elven, dalam sambutanya saat kedatangan Wamen Tenaga Kerja RI ke Kampus Budi Utomo, Jumat 10 Mei 2024.
BACA JUGA:Percepatan Penurunan Stunting di Lubuklinggau Harus Fokus
Ini terjadi, karena tidak adanya peraturan dari pemerintah baik pusat maupun pemerintah daerah, yang mengatur tentang jumlah maksimal lembaga pendidikan negeri untuk penerimaan siswa baru.
"Bahkan bukan hanya lembaga pendidikan swasta saja yang tidak kebagian siswa, lembaga pendidikan negeri yang letak sekolah di pinggiran Kota Lubuklinggau, juga tidak kebagian siswa. Ini akibat
tidak adanya aturan batasan penerimaan siswa untuk sekolah negeri, terutama SMA/SMK favorit," kata Elven.
BACA JUGA:Lepas 325 JCH, Pj Walikita Pesan Doakan Kota Lubuklinggau Dapat Walikota dan Wawako yang Amanah
Mendapat laporan itu, Wamen Tenaga RI, mengaku bahwa dinas pendidikan sangat minim perhatiannya terhadap pendidikan. Pada hal itu tanggung jawab mereka. " Dinas pendidikan kita loyo, tidak
punya tenaga," kata Afriansyah Noor, saat menyampaikan sosialisasi Program Vokasi dan Siap Kerja (PVSK) di Kampus Budi Utomo, Jumat 10 Mei 2024.
Padahal, dunia pendidikan inilah yang menciptakan SDM yang berkualitas, memiliki ilmu pengetahuan yang luas, punya keterampilan dan keahlian. Dinas Pendidikanlah yang bertnggungjawab untuk
menciptakan kader bangsa atau pemimpin kedepan.