Ciri Anak Keterlambatan Bicara dan Solusi yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Orangtua dan lingkungan terdekat memegang peranan penting dalam perkembangan bicara dan bahasa seorang anak.-Foto : Dokumen -Parentsquads

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID – Tak sedikit orang tua kadang bertanya “Dok, anak saya sudah 2 tahun, kok bicaranya cuma mama, papa, dan mimi, ya?

Anak-anak lain seusianya sepertinya sudah banyak bicaranya?”

Pertanyaan-pertanyaan di atas tidak jarang muncul di ruang praktik dokter anak. 

Lambat bicara pada anak memang dapat menimbulkan kecemasan orangtua.

BACA JUGA: 10 Gejala Anak Alami Keterlambatan Bicara dan Terapi yang Bisa Dijalani

Di lain sisi, terkadang anak dengan gangguan bicara dan bahasa terlambat mendapat perhatian karena orangtua berpikir Ah, tidak apa-apa, nanti juga bisa bicara atau Dia hanya terlambat mulai saja, nanti dia pasti akan mengejar.

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Amanda Soebadi dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI - RSCM menuliskan  bahwa keterlambatan bicara dan bahasa dialami oleh 5-8% anak usia prasekolah. 

Agar dapat mengetahui kapan seorang anak terlambat bicara, terlebih dahulu kita perlu mengenal tahapan perkembangan bicara normal.

Pertama, usia 0-6 bulan

BACA JUGA:Bumil Wajib Punya, Inilah 5 Merk Deodorant Terbaik Edisi Juni 2024 Yang Aman Untuk Ibu Hamil

Saat lahir, bayi hanya dapat menangis untuk menyatakan keinginannya. Pada usia 2-3 bulan, bayi mulai dapat membuat suara-suara sseperti aah atau uuh yang dikenal dengan istilah cooing.

Ia juga senang bereksperimen dengan berbagai bunyi yang dapat dihasilkannya, misalnya suara menyerupai berkumur.

Bayi juga mulai bereaksi terhadap orang lain dengan mengeluarkan suara. Setelah usia 3 bulan, bayi akan mencari sumber suara yang didengarnya dan menyukai mainan yang mengeluarkan suara.

Mendekati usia 6 bulan, bayi dapat berespons terhadap namanya sendiri dan mengenali emosi dalam nada bicara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan