10 Gejala Anak Alami Keterlambatan Bicara dan Terapi yang Bisa Dijalani

Terapi wicara yang diberikan oleh tim medis untuk meningkatkan aplikasi oral motor excercise (OME) seperti meniup, menyedot, berdecak, dan berdesis.-Foto : Dokumen -Klinik Yamet

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Salah satu tahap perkembangan manusia yang dimulai sejak bayi adalah berbicara.

Tahapan ini merupakan salah satu bagian yang harus diperhatikan sejak dini. Karena dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui ada atau tidaknya gangguan perkembangan seorang anak.

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari sardjito.co.id, berbicara sebagai sebuah bentuk bahasa menggunakan artikulasi atau kata-kata dalam menyampaikan maksud.

Berbicara sebagai sebuah keterampilan mental motorik melibatkan koordinasi antara kumpulan otot, mekanisme suara yang berbeda dengan kemampuan mengaitkan arti terhadap bunyi yang dihasilkan.

BACA JUGA:7 Cara Menjaga Kesehatan Mata Diera Gadget

Tanda awal anak mengalami keterlambatan bicara:

  1. Saat lahir dan seterusnya anak tidak memberi respon terhadap suara dan tidak ada minat berinteraksi dengan orang lain.
  2. Saat usia 4 bulan anak tidak mempunyai keinginan berkomunikasi.
  3. Saat usia 6 bulan mata tidak melirik dan kepala tidak menoleh pada sumber suara yang datang dari belakang dan samping, anak juga tidak merespon terhadap panggilan namanya, atau anak kehilangan kemampuan mengeluarkan suara.
  4. Pada usia 12 bulan, anak tidak ada jargon atau kata-kata rutin, tidak mengatakan mama papa, atau kehilangan kemampuan bicara yang sudah pernah ada.
  5. Anak usia 15-18 bulan tidak ada kata-kata, tidak mengerti bila diajak bicara. 
  6. Anak usia 18 bulan perbendaharaan kata tidak sampai 10 kata.
  7. Anak usia 21 bulan tidak merespon terhadap perintah : Misal disuruh duduk, berdiri, atau diajak kemari.
  8. Anak usia 24 bulan perbendaharaan kata kurang dari 50, tidak ada kalimat terdiri dari dua kata, bicara sulit dimengerti orang lain, tidak dapat menunjuk atau menyebutkan bagian tubuh seperti mulut, hidung, mata dan kuping.

Seiring bertambahnya usia anak terlihat pula perkembangan kemampuan bicara anak tersebut.

Kemampuan berbicara yang dimiliki oleh anak tidak selalu sama dengan anak yang lain.

Ada anak yang mengalami perkembangan bicara dengan cepat. Ada pula yang mengalami keterlambatan perkembangan bicara

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari berbagai sumber, seorang anak dianggap memiliki kemampuan berbicara yang baik jika dapat membuat bunyi atau suara yang sesuai dengan tingkat usianya.

BACA JUGA:Dapatkan Beasiswa Penyelesaian Studi S3 Mencapai Rp 50 Juta

Namun sebaliknya jika perkembangan berbicara secara signifikan berada di bawah rata-rata usia anak seusianya, maka dapat dikatakan bahwa anak tersebut mengalami keterlambatan bicara atau speech delay.

Dalam keadaan seperti ini, orang tua atau pengasuh anak diharapkan dapat memberi perhatian lebih. Karena keterlambatan bicara dapat mempengaruhi kehidupan anak dimasa depan.

Deteksi dini keterlambatan bicara pada anak merupakan hal yang penting. Supaya dapat dilakukan intervensi sedini mungkin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan