Berikut 2 Pesan Penting dari Ustadz Solihin Hasibuan Sebelum Wafat

KORANLINGGAUPOS.ID- Umat muslim di Sumatera Selatan (Sumsel) berduka. Hal ini karena ulama besar Kota Palembang, KH Drs Solihin Hasibuan,M.PdI atau Ustadz SolHas yang juga sering mengisi kajian di Kota Lubuk Linggau, Kabupaten Musi Rawas maupun Kabupaten Muratara wafat.

Ustadz SolHas wafat Senin  4 November 2024 sekitar pukul 06.20 WIB di RS Siti Fatimah, Palembang.

Istri dan keempat putra putri almarhum tak kuasa menahas sedih saat mendapat kabar duka ini.

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari SUMATERAEKSPRES.ID Abdul Hafiz Hasibuan yang merupakan putra kedua almarhum Ustadz Solihin Hasibuan sang ayah wafat setelah dilarikan ke ICU RSUD Siti Fatimah Minggu malam 3 November 2024.

BACA JUGA:Dunia Hiburan Berduka, Penyanyi Lawas Dina Mariana Meninggal Dunia

BACA JUGA:Kabar Duka Pendakwah Sumatera Selatan, Ustadz Solihin Hasibuan Meninggal Dunia

Ustadzah Hj Khozanah (istri Ustadz SolHas) di rumah duka Jl Sukamaju Kelurahan Sukabangun Kecamatan Sukarami, bersama keempat anaknya-Foto : SUMATERAEKSPRES.ID-

Sebelum wafat, Ustadz Solihin Hasibuan berpesan meski dirinya sudah tidak ada agar anak istrinya tetap menyambung tali silaturahmi dengan teman-teman beliau.

Saat di rumah duka Jl Sukamaju Kelurahan Sukabangun Kecamatan Sukarami, Abdul Hafiz Hasibuan (Hafiz) dan ketiga saudaranya dan sang ibu Ustadzah Hj Khozanah juga sudah mendapatkan pesan tersebut dari almarhum beberapa waktu sebelum wafat.

Almarhum meminta agar kepada ibu-ibu apabila hendak mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir jangan mendekat ke makam.

Sebelum diantar ke makam, jenazah almarhum 2 kali dishalatkan, pertama di rumah duka Jalan Sukamaju kemudian kedua dishalatkan di Masjid Agung SMB Kayo Wikramo.

BACA JUGA:Pendaki Asal Babel Meninggal di Bukit Besar Merapi, Penyebab Masih Diselidiki

BACA JUGA:Kepsek Meninggal Ditempat Setelah 'Disenggol' Mobil Hino Light Truck Tangki

Di rumah duka juga terlihat sejumlah tokoh diantaranya dua orang Calon Walikota Palembang Yudha Pratomo Mahyudin dan H Ratu Dewa.