Melihat Eksistensi Muhajir Warga Desa L Sidoharjo Musi Rawas, Pengrajin Anyaman Bambu di Tengah Zaman Plastik

Reporter: MUSLIMIN |

Editor: MUSLIMIN |

Kamis , 05 Dec 2024 - 14:43

Muhajir warga Dusun IV Desa L Sidoharjo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, Saat menunjukan hasil anyaman miliknya, Kamis 5 Desember 2024.-SumberFoto : MUSLIMIN-

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID- Muhajir warga Dusun IV merupakan salah satu dari beberapa pengrajin pembuatan kurungan ayam dari bambu di Desa L Sidoharjo Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas, yang masih bertahan untuk menjalankan usahanya di tengah Kemajuan zaman.

Saat diwawancarai Muhajir menjelaskan jika Desa L Sidoharjo ini, dari dulu memang dikenal sebagai sentral pembuatan kurungan ayam dari bambu yang telah dijalani warga selama puluhan tahun.

Dirinya menambahkan jika tak hanya membuat kurungan ayam saja, tetapi juga membuat berbagai macam kerajinan tangan yang terbuat dari bahan dasar bambu dan rotan. Jelasnya Kepada KORANLINGGAUPOS.ID., Kamis 12 Desember 2024.

“Saya sudah menggeluti usaha ini sudah lebih dari 14 tahun yang lalu, meskipun harus bersaing dengan benda-benda berbahan plastic dan alumunium yang harganya lebih mahal, namun kerajinan anyaman bambu yang sangat ramah akan lingkungan ini mampu bertahan dan memiliki konsumen setia”.

Muhajir juga menyatakan jika keterampilan membuat kurungan ini, dirinya pelajari dari orang tuanya yang dulu juga pengrajin anyaman, salah satunya itu pembuatan kurungan ayam ini.

Kemudian pada tahun 2011 yang lalu itu saya mengikuti pelatihan dari BLK Kabupaten Musi Rawas, disana saya kembali mendapatkan ilmu untuk membuat anyaman dari rotan dan bambu, jelasnya.

Seiring dengan waktu ada juga masyarakat yang menampung hasil kerajinan tangan yang kami buat ini, itu pertama yang menampung itu yanti warga Desa tanah Periuk.

Kalau untuk saat ini sudah banyak yang menampung hasil anyaman kami ini, seperti di Pasar B Srikaton dan juga di pasar O Mangunharjo, bahkan dari Pasar Nibung Kabupaten Muratara juga ada yang menampung.

Untuk bahan baku sendiri itu saya beli dengan para petani, yang biasa menjual rotan, rotan yang digunakan juga tidak semua jenis rotan bisa untuk bahan anyaman, ada rotan khusus seperti Rotan semambu, rotan sege, rotan lelak dan rotan getah.

melihat eksistensi muhajir warga desa l sidoharjo musi rawas, pengrajin anyaman bambu di tengah zaman plastik                            musi rawas, koranlinggaupos.id-  muhajir warga dusun iv merupakan salah satu dari beberapa pengrajin pembuatan kurungan ayam dari bambu di desa l sidoharjo kecamatan tugumulyo kabupaten musi rawas, yang masih bertahan untuk menjalankan usahanya di tengah kemajuan zaman.
saat diwawancarai muhajir menjelaskan jika desa l sidoharjo ini, dari dulu memang dikenal sebagai sentral pembuatan kurungan ayam dari bambu yang telah dijalani warga selama puluhan tahun.
dirinya menambahkan jika tak hanya membuat kurungan ayam saja, tetapi juga membuat berbagai macam kerajinan tangan yang terbuat dari bahan dasar bambu dan rotan. jelasnya kepada koranlinggaupos.id., kamis 12 desember 2024.
“saya sudah menggeluti usaha ini sudah lebih dari 14 tahun yang lalu, meskipun harus bersaing dengan benda-benda berbahan plastic dan alumunium yang harganya lebih mahal, namun kerajinan anyaman bambu yang sangat ramah akan lingkungan ini mampu bertahan dan memiliki konsumen setia”.
baca juga:rekomendasi kerajinan rumah tangga di lubuklinggau
baca juga:wbp lapas narkotika kelas iia muara beliti hasilkan kerajinan tangan bernilai ekonomis
muhajir juga menyatakan jika keterampilan membuat kurungan ini, dirinya pelajari dari orang tuanya yang dulu juga pengrajin anyaman, salah satunya itu pembuatan kurungan ayam ini.
kemudian pada tahun 2011 yang lalu itu saya mengikuti pelatihan dari blk kabupaten musi rawas, disana saya kembali mendapatkan ilmu untuk membuat anyaman dari rotan dan bambu, jelasnya.

seiring dengan waktu ada juga masyarakat yang menampung hasil kerajinan tangan yang kami buat ini, itu pertama yang menampung itu yanti warga desa tanah periuk.
kalau untuk saat ini sudah banyak yang menampung hasil anyaman kami ini, seperti di pasar b srikaton dan juga di pasar o mangunharjo, bahkan dari pasar nibung kabupaten muratara juga ada yang menampung.
baca juga:rekomendasi kerajinan tangan asli jawa tengah di lubuklinggau
baca juga:jangan dibuang! ini cara membuat kerajinan tangan bunga cantik dari bungkus deterjen barang bekas
untuk bahan baku sendiri itu saya beli dengan para petani, yang biasa menjual rotan, rotan yang digunakan juga tidak semua jenis rotan bisa untuk bahan anyaman, ada rotan khusus seperti rotan semambu, rotan sege, rotan lelak dan rotan getah.
harga rotannya pun juga tidak sama, untuk rotan semambu itu dengan panjang 2,5 meter itu harga satunya itu rp 2.000, per batang.
jika rotan lelah dan rotan getah itu harganya itu lebih murah per batangnya itu rp 1.000. sama halnya dengan harga rotan sege itu dengan panjang 5-6 meter itu harganya juga rp 1.000.
harga keranjang motor itu satu setnya biasa kami jual itu berkisaran rp 200.000-250.000, harga tudung saji itu harganya rp 150.000 itu dengan lebar 70 cm lebih besar lebih mahal lagi harganya.
baca juga:tiga gadis cantik kreatif produksi kerajinan tangan 
baca juga:toko jack gallery di lubuklinggau, yang menjual bermacam-macam kerajinan tangan
sedangkan untuk kurungan ayam itu harganya paling tinggi itu sekitar rp 120.000. lebih kecil kurungan nya lebih murah juga harganya.
untuk bahan baku rotan saat ini sudah mulai langka, karena hutan saat ini sudah banyak dibuat perkebunan sawit jadi petani yang biasa mencari rotan di hutan itu sudah susah mendapatkan rotannya, jadi walaupun ada itu sudah jauh mereka mencarinya, jelasnya.
sedangkan kalau bahan bambu itu tidak terlalu sulit di dapat karena di kebun-kebun warga juga banyak, dan harganya juga tidak terlalu mahal, jenis bambu yang kita gunakan itu bambu kali yang bagus itu karena bambunya itu tebal.
baca juga:jangan dibuang! ini cara membuat kerajinan tangan bunga cantik dari bungkus deterjen barang bekas
baca juga:sulit dapat bahan baku kerajinan dari bahan rotan mulai ditinggalkan 
untuk proses pembuatan kurungan ayam sendiri itu jika yang besar itu saya hanya dapat memproduksi nya itu 1 buah kurungan, namun jika ukuran yang kecil itu sekitar 2 buah, itu kita buatnya dari nol ya. jelasnya.
selain susah mendapatkan bahan baku seperti rotan, kami juga berharap adanya bantuan modal, selain itu alat-alat yang kami gunakan itu masih menggunakan alat-alat manual semua, semoga kedepannya ada bantuannya untuk menyediakan alat-alat yang modern kepada dinas-dinas terkait. ucapnya

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Linggau Pos, KAMIS, 12 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan