Sumirto Bertahan Menjadi Pekerja di Pabrik Batu Bata Merah Demi Memenuhi Kebutuhan Hidupnya

MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Desa G1 Mataram merupakan salah satu Desa di Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan (SUMSEL).

Di Desa  G1 Mataram ini masyarakatnya kebanyakan  mata pencariannya petani padi sawah dan pengusaha pembudidaya ikan kolam, ada juga yang lainnya, seperti pengusaha batu bata merah.

Di desa ini masih banyak pabrik-pabrik batu bata merah yang masih beroperasi sampai saat ini. Pasalnya desa ini merupakan sentra pabrik bata merah.

Ada juga yang tutup karena kalah bersaing dengan pabrik batu bata yang lainnya.

BACA JUGA:Ini Tiga Sektor Prioritas Pembangunan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2025

Karena kemajuan zaman, bahan material untuk membangun rumah tidak hanya menggunakan bata merah kini sudah banyak bahan lain seperti batako, bata hebel, bata beton, bata purpose,.

Dengan begitu banyaknya jenis-jenis batu bata tersebut.merupakan 'ancaman' bagi industri batu bata merah yang masih menggunakan proses tradisional  maupun semi modern.

Saat berada di Desa Mataram wartawan KORAN LINGGAU POS.ID,  sempat mewawancarai salah seorang karyawan pabrik batu bata merah, yang ada di Dusun VI G1 Desa Mataram Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas.

Sumirto menjelaskan dirinya bersama dengan 6 rekannya setiap hari   mencetak batu bata merah.

BACA JUGA:Dinkes Ajak Pemdes dan Perusahan Perangi Penyakit ATM

Dengan menggunakan mesin diesel, untuk mencetak batu bata merah biasanya minimal dalam sehari itu berhasil mencetak 15.000 batu bata merah, dengan jumlah pekerja sebanyak 7 orang. 

Itu jumlah minimal, dia menjelaskan, namun jika lebih banyak lagi orang yang bekerja  semakin banyak juga hasil cetak batu bata merahnya.

Kita perlu banyak orang karena setiap orang itu ada semua bagiannya, ada bagian yang memasukan tanahnya, kemesin, ada bagian yang memotong batu bata.

ada yang bagian mengakutnya untuk dibawah ke proses penjemuran.