Stunting Pengaruhi Kecerdasan Anak, Kenali 7 Faktor Penyebab

Cara mencegah stunting dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa upaya. Diantaranya mencukupi asupan gizi sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun dan memberikan ASI eksklusif hingga bayi berumur 6 bulan.-Foto : Dokumen-Mayapada Hospital

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Stunting, sebuah kondisi malnutrisi jangka panjang, memiliki dampak serius terhadap perkembangan otak anak. 

Dalam pembahasan singkat ini, kalian akan mengetahui efek stunting pada perkembangan otak anak dengan harapan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang masalah ini.

Stunting adalah sebuah kondisi di mana anak mengalami pertumbuhan terhambat dan memiliki tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak sebaya mereka. Kondisi ini disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi yang memadai dalam jangka waktu yang panjang.

Faktor utama penyebab terjadinya stunting pada anak:

  1. Kurangnya asupan gizi pada ibu selama hamil.
  2. Kebutuhan nutrisi anak tidak tercukupi saat usia balita.
  3. Kurangnya pengetahuan ibu terhadap pentingnya pemenuhan gizi sebelum hamil, saat hamil, dan setelah melahirkan.
  4. Kurangnya persediaan air bersih dan sanitasi.
  5. Berat badan ibu tidak naik selama hamil atau kenaikan berat badan ibu kurang dari nilai ideal.
  6. Terbatasnya akses pelayanan kesehatan.
  7. Anak menderita penyakit yang menghalangi penyerapan nutrisi.

Foto : Dok. Mayapada Hospital

Penting untuk memahami bahwa stunting tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik anak, tetapi juga berdampak pada perkembangan otak anak. Masalah ini dapat menyebabkan gangguan pada proses belajar dan perkembangan kognitif anak.

BACA JUGA:Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting Lubuklinggau Terima SK

Dikutip KORANLINGGAUPOS.ID dari Nature menjelaskan salah satu studi yang dilakukan di Kalimantan Barat mengkaji hubungan antara riwayat gizi buruk dan kehadiran stunting dengan kecerdasan anak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan stunting parah memiliki skor IQ yang jauh lebih rendah daripada anak-anak dengan stunting ringan atau sedang. Selain itu, anak-anak dengan stunting juga mengalami absensi yang lebih sering di sekolah dibandingkan dengan teman-teman sebaya mereka.

Berdasarkan penelitian yang dilansir oleh Zero to Three, anak-anak yang mengalami kekurangan gizi, termasuk stunting, memiliki ukuran otak yang lebih kecil dibandingkan dengan anak-anak yang mendapatkan gizi yang cukup.

Penyebabnya adalah kurangnya pertumbuhan mielinisasi, yaitu proses pembentukan selubung saraf yang penting untuk pengoptimalan fungsi otak, serta penurunan produksi glia, yaitu sel pendukung di otak yang bertanggung jawab dalam produksi mielin.

BACA JUGA:IBI Lubuklinggau Bagikan Tips Cegah Stunting dengan ABCDE

Dampak stunting pada perkembangan otak anak dapat berbahaya dan meliputi defisit perilaku dan kognitif.

Anak-anak yang mengalami stunting cenderung mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan motorik halus, memiliki skor IQ yang lebih rendah, serta memiliki performa akademik yang lebih buruk.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan