DPRD Sumsel H Suhada Reses, Warga Mengeluhkan Biaya Seragam Sekolah Tembus Rp 5 Juta

Suasana Reses Tahap I Tahun 2024 Anggota DPRD Provinsi Sumsel Fraksi Partai Keadilan Sejahtera H Suhada, Kamis 1 Februari 2024.-Foto : Dhaka R Putra-Linggau Pos

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Daerah Pemilihan (Dapil) VIII Kabupaten Musi Rawas, Kota Lubuklinggau, dan Kabupaten Musi Rawas Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H Suhada Sarbini menggelar Reses Tahap I Tahun 2024.

Reses Tahap I Tahun 2024 ini untuk menyerap aspirasi masyarakat. Reses dilaksanakan di kediaman Pak Jirut di Jalan Merpati RT 03 Kelurahan Bandung Kanan Kecamatan Lubuklinggau Barat I, Kamis 1 Februari 2024 pukul 14.30 WIB.

H Suhada Sarbini menjelaskan sebelumnya saya menggelar reses pertama di Kelurahan Ulak Lebar.

Dan hari ini, Reses kedua di Kelurahan Bandung Kanan.

BACA JUGA:Hj Rosmala Dewi Anggota DPRD Kota Lubuklinggau Reses III 2023

“Dalam pelaksanaan Reses ini ternyata di Kelurahan Bandung Kanan berbeda sekali yang dialami di Kelurahan Ulak Lebar, di Kelurahan Bandung Kanan tidak terlalu banyak usulan-usulan tentang pembangunan sarana prasarana seperti jalan, siring dan listrik, mungkin karena kelurahan ini di tengah tengah kota jadi infrastrukturnya sudah bagus,” katanya.

Kemudian, berbeda temuan saat Reses pertama di Kelurahan Ulak Lebar kemarin, masih banyak usulan pembangunan jalan, talud, drainase, penerangan jalan dan lainnya. Namun kesamaannya adalah ternyata permasalahan utama di dua Kelurahan ini adalah tersedianya lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU).

“Ini harus menjadi perhatian pemerintah kedepannya karena masyarakat membutuhkan TPU itu,”ungkapnya.

Selain itu, keluhan masyarakat tentang penerimaan siswa baru dan akan menjadi bahan diskusi kami di Komisi V, permasalahan-permasalahan yang muncul akibat kesalahan, pemahaman atau faktor kesengajaan dari pelaksana tingkat sekolah.

BACA JUGA:Hj Rosmala Dewi Anggota DPRD Kota Lubuklinggau Reses III 2023

“Jangan sampai ini justru jadi permasalahan yang terus berulang setiap tahunnya di tengah-tengah masyarakat, bagaimana mungkin anak-anak kita ini bisa mendapatkan pendidikan yang baik jika dalam proses penerimaan siswa barusaja anak-anak sudah trauma, jelasnya.

Kemudian, trauma dengan susahnya untuk masuk sekolah yang mereka inginkan, trauma juga dengan biaya-biaya yang tinggi sedangkan setelah mereka tamat sekolah, mereka bingung mau melanjutkan kemana karena tidak ada jaminan mereka bisa mendapatkan pekerjaan.

“Jadi memang ini harus kita selesaikan dan pemerintah harus benar-benar hadir dan serius menyelesaikan masalah ini yang telah kami temui dalam dua reses ini,”tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan