Petani Padi Sawah Desa L Sidoharjo Mengeluh Padi Miliknya Diserang Hama Wereng
Jarianto foto bersama dengan rekan-rekannya saat musim panen di sawah milikinya.-Foto : muslimin/linggau pos-
MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Salah Sorang Petani Desa L Sidoharga Kecamatan Tugumulyo Kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengeluh karena padi sawah miliknya diserang hama Wereng.
Saat di Jumpai KORANLINGGAUPOS.ID, Jumat 23 Februari 2024 Jarianto menjelaskan pada musim kali ini ia mengalami kerugian, karena padi miliknya diserang Hama Wereng.
"Luas lahan saya setengah bahu atau ¾ hektar," katanya.
Dia juga menambahkan jika tak hanya lahannya saja yang diserang hama wereng, tapi banyak lahan orang lain juga diserang hama wereng itu. "Kami ini sudah melakukan pencegahan dengan cara penyemprotan hama. Tapi masih saja padi-padi kami itu tak terselamatkan dari serangan hama wereng itu," keluhnya.
BACA JUGA:Kapolres Minta Anggota Kawal Ketat Pengamanan Rapat Pleno Terakhir
Selain hama wereng yang menyerang, ada juga hama tikus yang ikut juga merusak padi. "Dulu sekali panen itu kami mendapat 20 karung lebih, namun musim panen kali ini kita hanya mendapatkan 6 karung saja, jadi tidak balik modal," ucapnya.
"Karena petani padi sawah ini modalnya cukup besar bagi kami, karena modal bajak sawah saja saat ini sudah mencapai Rp 500.000 belum upah nanam padi. Lalu biaya pupuknya ditambah lagi obat-obatnya, nah kalau seperti saat ini adanya serangan hama modal untuk obat-obatannya saja melonjak sampai 3 kali lipat," tambahnya.
"Karena ingin padi kami ini bebas dari serangan hama, apa pun orang bilang tentang obat yang bagus pasti kami beli, tapi hasilnya belum memuaskan," jelasnya.
Hama Wereng sendiri merupakan hama padi yang paling berbahaya dan merugikan, khususnya di Indonesia, serangga kecil ini menghisap cairan tanaman padi dan sekaligus juga menyebarkan virus (reovirus) yang menyebabkan tanaman padi terinfeksi penyakit tungo.
BACA JUGA:Dari Usaha Kecil-Kecilan Kini Agus Bangkir Sukses Mengembangkan Usaha Seblak
Saat ditanya apakah ada sosialisasi dari penyuluh pertanian, kalau sosialisasi itu sudah ada. Namun hanya sebatas mengajurkan memakai obat-obatan pembasmi hama saja.
"Yang pasti kami juga berharap adanya bantuan obat-obatan dari Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. Kami ini hanya petani kecil yang mempunyai usaha padi sawah ini. Yang jelas kami juga ada rasa takut atau tromalah dengan kejadian serangan hama ini," sebutnya.
"Tapi mau bagaimana lagi kalau tidak menanam padi kami mau makan apa. Jadi setelah panen ini kami langsung melakukan pembajakan sawah lagi," jelasnya.
Selain itu saat ditanya masalah pupuk ? Aa menjelaskan kalau masalah pupuk itu tidak ada kendala, asal ada uang bisa tebus di kelompok tani. Biasanya bagi yang gabung di kelompok tani itu ada jatah pupuk nya, jadi kita tidak masalah pupuk. "Air juga tidak ada masalah di desa ini, aman kalau di sini," akunya. (*)