Ratusan Pengurus PGRI Muratara Bakal Aksi Damai Bela Guru Honorer Apinsa, Mengabdi 15 Tahun Terancam Penjara

Guru SDN Karang Anyar - Apinsa-FOTO : ISTIMEWA-

MURATARA, LINGGAUPOS.BACAKORAN.CO - Pengurus PGRI Kabupaten Muratara berencana akan menggelar aksi damai di Pengadilan Negeri (PN) Lubuklinggau. Aksi damai ini dilakukan, sebagai bentuk dukungan mereka ke salah seorang guru juga anggota PGRI Muratara yang saat ini sedang berhadapan dengan hukum.

Ketua PGRI Muratara Mugono membenarkan rencana ini saat dibincangi, kemarin. 

Mugono menjelaskan, aksi damai semula akan dilaksanakan pada 14 November mendatang. Namun karena ada perubahan jadwal sidang maka aksi diundur menjadi 21 November 2023 mendatang.

“Makanya surat izin aksi damai kita di Polres Lubuklinggau sudah kita revisi tadi sore,” ungkap Mugono. 

BACA JUGA:26 November Jalan Santai Hari Guru Nasional di Lubuklinggau, Berhadiah Sepeda Motor

BACA JUGA:Gara-gara Pukul Empat Siswa Pakai Rotan, Guru Muratara Terancam Penjara

Saat aksi nanti, diperkirakan akan ada lebih kurang 200 pengurus PGRI yang hadir. 

“Besok (hari ini, red) kita akan bersurat kembali ke Bupati Muratara terkait rencana aksi kita ini. Sekaligus kita minta petunjuk dengan beliau, titik kumpul kita nanti dimana. Karena saat aksi nanti akan satu komando dan saya absen betul. Ini untuk memastikan aksi kita ini tidak ditunggangi pihak yang tidak bertanggung jawab,” tegasnya.

Ia juga akan kembali menggelar rapat bersama pengurus Korwil, Dinas Pendidikan hingga organisasi profesi lainnya, guna membahas rencana aksi ini.

“Aksi ini sebagai bentuk perjuangan kita untuk membantu teman seprofesi kita. Dengan harapan perjuangan kita ini Insya Allah membuahkan hasil. Kita hanya meminta guru kita bisa dibebaskan dan si pelapor terbuka hatinya. Aksi ini juga terpaksa kita laksanakan, setelah upaya damai tak kunjung terlaksana,” ungkapnya lagi.

BACA JUGA:Kasusnya Tidak Sepele, Oknum Guru Muratara Divonis Ringan

BACA JUGA:Geram dengan Ulah Oknum LSM, Pengurus PGRI Lubuklinggau Lapor ke Polisi

Ia memastikan jika guru tak ada niat untuk menyakiti anak didiknya. 

“Kita mencubit karena kita sayang. Intinya kami ingin mendidik bukan sengaja untuk melukai dan menyakiti anak-anak. Ya mudah-mudahan aksi damai berjalan dengan baik dan tuntutan kita dipenuhi,” tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan