Yuk Nikah! Ini Hikmah Menikah Dibulan Syawal Menurut Ustadz Raji Ulama Lubuklinggau

Ustadz Raji, M.Pd.I-Foto : Dokumen Pribadi-

LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Jika ada sebagian orang yang menghindari bulan-bulan tertentu untuk menikah karena menganggapnya sebagai bulan sial, maka sebenarnya fenomena serupa juga terjadi pada masa Jahiliah. 

Orang-orang jahiliah meyakini bahwa bulan Syawal adalah pantangan waktu menikah. Nabi Muhammad SAW menolak keyakinan tersebut. Sebagai bentuk penerimaannya, ia justru menikahi Sayyidah Aisyah di bulan Syawal, dan menyetubuhinya di bulan Syawal.

“Dari Aisyah ra ia berkata, ‘Rasulullah SAW menikahi aku pada bulan Syawal dan menggauliku (pertama kali juga, pent) pada bulan Syawal. Lalu manakah istri-istri beliau SAW yang lebih beruntung dan dekat di hatinya dibanding aku?’” (Muttafaq ‘Alaih).

Menurut Muhyiddin Syaraf An-Nawawi, hadits ini berisi anjuran untuk menikah, menikah, atau berhubungan intim dengan suami istri di bulan Syawal. Dengan hadis ini, para ulama madzhab Syafi’i pun membenarkan pandangannya terhadap sunah mengenai hal ini.

BACA JUGA:Bagaimana Hukum Menikahi Perempuan yang Ditinggalkan Suami?

Saat ditanya KORANLINGGAUPOS.ID, Ustadz Raji, M.Pd.I mengungkapkan, pada masa Jahiliah, menikah di bulan Syawal merupakan sebuah larangan sehingga untuk mematahkan larangan itu nabi muhammad SAW mengadakan pernikahan di bulan syawal ini, dan peenihakan beliau di bulan syawal adalah pernikahan beliau dengan Sayyidina Aisyah ra.

Sehingga ini menjadi kesusahan untuk menikah di bulan syawal. 

Pada bulan Syawal ada ibadah-ibadah sunnah misalnya puasa 6 hari di bulanSsyawal, namun ada kesunahan lain yang namanya adalah menikah di bulan Syawal.

Tapi ini juga memungkinkan, jika ingin menikah di bulan lain tetap menikah di bulan lain, karena menikah itu dilarang untuk ditunda-tunda. 

BACA JUGA:Hukum Mencicil Mahar Pernikahan, Begini Penjelasan Ulama

"Misal ketika proses pernikahan atau melamar sudah cukup lama jangan menunggu bulan Syawal untuk menikahnya lebih baik secepatnya. Namun seandainya memang dalam waktu dekat mendapatkan jodoh, kemudian dapat dinikahkan di bulan Syawal maka itu menjadi suatu kesunahan yang lebih baik," ujar Ustadz Raji, Sabtu 20 April 2024.

Dimana seperti yang telah dijelaskan Ustdaz Raji, bahwa menikah di bulan syawal itu sebuah kesunahan. Sehingga menikahkan seorang anak atau seorang wali menikahkan anaknya di bulan Syawal itu pun akan menjadi pahala kesunahan. 

"Atau bahasa lain, selain menikah atau menikahkan, bahkan berhubungan suami istri di bulan syawal itu bagian dari kesunahan, ini menurut pendapat ulama dikalangan mazhab Ibnu Syafi'i" jelasnya.

Dapat kita pahami bahwa selain puasa enam hari di bulan Syawal, ada juga anjuran lainnya di bulan Syawal, yaitu menikah, menikahkan, atau menjalin hubungan suami istri. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan