Namun sejauh ini Rico mengaku semua kejadian Karhutlah bisa mereka atasi. Rata-rata, mereka perlu memadamkan lahan yang terbakar sekitar 15 sampai 30 menit, tergantung luas lahan yang terbakar.
“Kendala yang sering kita jumpai saat ini, lokasi kebakaran yang sempit, sehingga mobil sulit masuk. Pernah kami terpaksa jalan kaki dan memadamkan api pakai alat manual. Kendala lainnya sumber air yang jauh dan debit sungai yang sedikit karena kemarau,” ungkapnya.
Petugas lanjut Rico, tetap stand by 24 jam disetiap posko.
“Untuk sekarang, petugas piket antar posko harus saling back up. Karena kejadian kebakaran terkadang hampir bersamaan. Kalau pas di posko ini lagi kewalahan petugas dari posko lain banyu back up. Pokoknya setiap posko petugas wajib stand by, air di armada juga siap kapan daja dibutuhkan,” tegasnya.(rfm)