LUBUKLINGGAU, KORANLINGGAUPOS.ID - Terkait kasus stunting di Lubuklinggau, Pj Walikota Lubuklinggau H Trisko Defriayansa targetkan percepatan penurunan, minimal turun satu digit. Untuk mencapai target tersebut jelas Trisko, pihaknya terus melakukan audit kasus stanting yang ada di Lubuklinggau.
Trisko mengaku bersyukur, angka kasus stunting di Lubuklinggau masih di bawah angka Nasional sampai 2024.
"Mudah-mudahan kita berharap upaya kita melakukan intervensi program, intervensi kegiatan, membentuk TPPS hingga ditetapkan bapak dan ibu asuh untuk mengasuh anak-anak stunting bisa membawa dampak yabg signifikan dan sesuai harapan," harapnya.
Dikutip dari Disway.id Kepala Badan Pangan Nasional atau National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi kembali menegaskan dukungannya dalam menangani upaya penurunan stunting.
BACA JUGA:Percepat Turunkan Angka Stunting di Lubuklinggau, DPPKB Orientasi Seluruh TPK
Ia menjelaskan sesuai arahanWapres, Badan Pangan Nasional bersama BUMN pangan berkontribusi dalam mendukung pemenuhan gizi bagi keluarga risiko stunting. Salah satu komponennya adalah telur dan daging ayam.
“Oleh karena itu, bantuan pangan (Banpang) penanganan stunting berupa daging ayam dan telur ayam yang sudah kita mulai sejak tahun lalu, kita lanjutkan tahun ini dan sudah dalam proses penyaluran. Bersama ID FOOD, mulai Maret sudah kita luncurkan bantuan pangan dengan target sampai 1,4 juta di 7 provinsi," sebut Arief.
Mengutip dari laporan Indeks Khusus Penanganan Stunting (IKPS) 2021-2022 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada akhir 2023, dilaporkan adanya kenaikan sebesar 0,9 poin menjadi 72,4 dari 71,5.
"Pemerintah telah menetapkan percepatan penurunan stunting menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan nasional. Stunting seharusnya dapat dicegah sejak awal di tingkat keluarga dengan memastikan pemenuhan gizi setiap anggota rumah tangga, ASI eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan, akses sanitasi, dan air minum yang aman, perilaku hidup bersih dan sehat serta pengasuhan yang layak," ujar Wapres Ma'ruf Amin.
BACA JUGA:Tahun 2024 Sebanyak 224 RTLH Akan Direhap Sasaran Stunting dan Miskin Ekstrim
Program Banpang penanganan stunting di tahun 2024 merupakan pelaksanaan yang kedua setelah di tahun sebelumnya berhasil dilaksanakan.
Realisasi penyaluran tahap 1 per 24 April 2024 telah diberikan kepada 34.661 Keluarga Risiko Stunting (KRS) dalam bentuk paket daging ayam beku seberat 0,9 sampai 1 kg dan 10 butir telur ayam. Data KRS tersebut berdasarkan data BKKBN.
Program Banpang ini menjadi salah satu bentuk kolaborasi dalam melaksanakan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting.
Penurunan stunting pada 2024 ini ditargetkan sebesar 14 persen.
BACA JUGA:Stunting Pengaruhi Kecerdasan Anak, Kenali 7 Faktor Penyebab