KORANLINGGAUPOS.ID - Sering kali kita merasa stres, bahkan sampai depresi ketika mengalami suatu permasalahan yang kita anggap tak ada jalan keluar atau solusinya. Ini berbahaya loh jika tidak segera ditangani.
Dikutip dari Disway,id ada loh solusi yang tepat tangani depresi.
Dokter spesialis Kedokteran Jiwa di Rumah Sakit Umum Daerah Tamansari, Jakarta, dr. Alfonsus Edward Saun, Sp.KJ mengungkapkan di seluruh dunia, diperkirakan 3,8% dari populasi manusia mengalami depresi, dengan jumlah mencapai lebih dari 280 juta jiwa.
“Di kelompok usia dewasa, yang merupakan usia produktif, 5% nya mengalami depresi. Di Indonesia, angka depresi juga relatif tinggi, yakni mencapai 15,6 juta jiwa, dengan lebih dari 12 juta jiwanya adalah penduduk dengan usia di atas 15 tahun,” kata dr. Alfonsus kepada disway.id pada Senin, 29 April 2024.
BACA JUGA:Lansia Alami Depresi Bahaya loh, Ini Saran Psikiater
Menurut dr. Alfonsus, depresi dapat terjadi pada semua usia, namun lebih sering mulai muncul pada usia muda yang merupakan usia produktif, yakni usia antara 20-40 tahun.
“Pada kelompok usia anak dan remaja, gangguan depresi memiliki pengaruh yang lebih buruk, karena berpengaruh pada perkembangan emosi, sosial dan kognitif selanjutnya,” ujarnya.
Menurut dr. Alfonsus, terdapat beberapa faktor risiko terjadinya depresi pada seseorang, seperti biologis dan faktor psikososial.
“Faktor biologis contohnya genetik, ketidakseimbangan zat kimia di otak, riwayat keluarga dengan gangguan jiwa, efek samping obat atau akibat penggunaan narkoba/zat adiktif, penyakit kronis,” ungkapnya.
BACA JUGA:Depresi Picu Bunuh Diri, Berikut Cara Mengidentifikasi Gejala dan Mencegahnya
Sedangkan untuk faktor psikososial contohnya peristiwa hidup yang membuat stres berlebihan, kabar buruk yang berat, kurangnya dukungan sosial, perubahan tahap kehidupan, jenis kelamin, kepribadian, kesendirian, kegagalan, pekerjaan, dan sebagainya.
“Untuk depresi mayor r ditandai dengan terdapat salah satu gejala utama mood terdepresi atau hilang minat atau kesenangan, serta setidaknya 5 gejala tambahan, selama 2 minggu atau lebih,” jelasnya.
dr. Alfonsus juga menjelaskan ada tiga gejala utama depresi, yaitu afek depresif, anergia (mudah lelah), dan anhedonia (hilang minat dan kegembiraan).
“Gejala lainnya juga bisa muncul, seperti konsentrasi dan perhatiannya berkurang, harga diri dan kepercayaan diri berkurang, rasa bersalah dan tidak berguna, pandangan masa depan suram dan pesimistis, gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, nafsu makan berkurang, tidur terganggu seperti insomnia atau hipersomnia,” tukasnya.
BACA JUGA:Apakah Anda Mengalami Gangguan Mental, Ternyata ini Ciri Psikologis Orang Mengalami Depresi