MUSI RAWAS, KORANLINGGAUPOS.ID - Rata-rata pertahun Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kabupaten Musi Rawas melakukan kawin suntik atau insiminasi buatan (IB) terhadap sapi sebanyak 12 ribu.
Dari total 12 ribu semen beku yang dilakukan insiminasi buatan terhadap sapi berhasil hamil sebanyak 9 ribu sapi.
"Dari 9 ribu sapi hamil yang berhasil sampai melahirkan 7 ribu sapi," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kabupaten Musi Rawas, Dr Hayatun Nofrida melalui Plt kabid Keswan, Sajadi kepala KORANLINGGAUPOS.ID.
Menurutnya, Distannak Kabupaten Musi Rawas rutin melaksanakan insiminasi buatan. "Sepanjang tahun ada, stok semen beku selalu tersedia.
Jika peternak membutuhkan untuk melakukan kawin suntik terhadap sapi peliharaannya dapat menghubungi petugas Puskeswan yang ada di kecamatan," tambahnya.
Distannak Kabupaten Musi Rawas punya 5 Puskeswan yakni
1. Tugumulyo
2. Purwodadi
3. Megang Sakti
4. Muara Lakitan
5. Simpang Semambang
Menurutnya penyebab sapi yang hamil tidak sampai melahirkan karena sapi dijual oleh pemiliknya sehingga pihaknya tidak terdata bagaimana perkembangan kehamilan sapi tersebut.
"Ada yang dijual sehingga kita tidak terdata pekembangan sapi hamil tersebut atau sampai melahirkan atau tidak," jelasnya.
Dari 12 ribu IB tersebut 80 persen sapi Bali, Simental Limosin sekitar 20 persen.
BACA JUGA:Upayakan Penurunan Gangguan Janringan Listrik, Ini yang Dilakukan PLN ULP Pangkalan Balai
"Masyarakat kita lebih senang sapi Bali makadari itu paling banyak IB sapi Bali," sebutnya.
Pengadaan semen beku ada dari Kabupaten Musi Rawas dan dari Pemerintah Pusat.
"Kalau hanya mengandalkan dari Kabupaten tidak cukup karena permintaan tinggi. Sperma beku kita beli di IB Singo Sari di Malang. itu sudah IB nasinal standar SNI," akunya.
Menurtunya pelayanan kawin suntik gratis, seman beku disediakan oleh Pemerintah. Namun program IB ini tidak mencakup biaya transpertasi petugas ke lapangan.