“Dari tiga sampai empat tahun sekolah kami mengalami penurunan siswa terus. Dari kami mendapatkan 60 sampai 70 murid perkelas, kadang dapat 20 murid perkelas mungkin untuk tahun ini mungkin kurang lagi. Kenapa demikian, karena memang banyak SMA-SMA ditengah kota yang melanggar Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 salah satunya berisi zonasi,afirmasi, dan jalur prestasi. Yang saya lihat itu mereka banyak melampaui dari kouta. Karena hal itu maka berdampaklah pada sekolah-sekolah pinggir kota, seperti SMAN 7 Lubuklinggau,” ungkap Agus Tunizar.
Dikutip dari kemdikbud.go.id, Permendikbud Nomor 1 Tahun 2021 dijelaskan bahwa PPDB dilakukan melalui empat jalur yaitu zonasi, afirmasi, perpindahan orang tua, dan jalur prestasi.
Khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA), jalur zonasi diberikan kouta sebesar 50 persen dari daya tamping, afirmasi 15 persen, serta jalur perpindahan orangtua maksimal 5 persen dan selebihnya dapat digunakan sebagai jalur prestasi.
BACA JUGA:SDIT Annajiyah Lubuklinggau Terima Siswa Baru Jalur Prestasi
Agus Tunizar menceritakan kekecewaannya,
“Contoh yang paling tragis di sekolah kami ini pada tahun kemaren, anak-anak yang sudah masuk MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) ternyata dia pindah ke sekolah tengah kota, padahal PPDB sudah tutup, artinya ada apa? Artinya ada yang melanggar. Jadi sekolah kami tragis hampir sepuluh siswa yang pindah. Itu mungkin tindakan atau intervensi ada tidak langkah konkret dari pemerintah untuk menindak hal yang seperti itu. kalau tidak tindakan untuk hal-hal seperti itu habis sekolah kami,” ungkapnya.
Saat ini seluruh jumlah siswa di SMAN 7 Lubuklinggau ada 92 orang dibagi 4 kelas. Siswa kelas XI tinggal 18 siswa sedangkan siswa kelas X tinggal 20 siswa.
“Harapan kedepannya semacam ketegasan dari pihak terkait dari ombudsman atau pihak dinas untuk membatasi sekolah-sekolah besar itu, jumlah rombel yang melampaui target. Bahkan ada yang memakai ruangan lab untuk dijadikan kelas, bahkan ada juga sekolahnya memakai shift-shift-an,” ungkap Agustunizar.
BACA JUGA:SMPIT Mutiara Cendekia Lubuklinggau Terima Siswa Baru, Cek Program Unggulannya
Kekurangan siswa juga terjadi di SMAN 8 Lubuklinggau yang beralamat di Jalan Fatmawati Soekarno, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur 1, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan.
Sekolah yang memiliki lingkungan yang asri dan lahan yang luas ini juga sudah membuka PPDB tahun pelajaran 2024/2025.
Kepala SMAN 8 Lubuklinggau, Drs. Romdon, MM melalui Staf Waka Kurikulum Mustamir, S.Pd.Gr mengungkapkan, upaya yang dilakukan sekolah disaat PPDB yaitu melakukan promosi secara langsung maupun melalui media sosial yang memuat tentang fasilitas, prestasi, program yang dimiliki sekolah.
“Kita melakukan promosi fasilitas-fasilitas yang dimiliki, prestasi-prestasi yang telah didapat oleh sekolah serta memuat program-program unggulan sekolah yang sedang digalakkan,” ujar Mustamir kepada KORANLINGGAUPOS.ID, Rabu 1 Mei 2024.
BACA JUGA:8 Rekomendasi Tas Multifungsi Branded Lokal untuk Mahasiswa Baru atau Maba
Namun, setelah melakukan promosi sekolah, bukanlah suatu hal yang mudah untuk menarik minat calon siswa. Mengingat banyak persaingan antar sekolah dengan melakukan strategi promosinya masing-masing. Bahkan kuota PPDB sekolah terkadang tidak terpenuhi.
“Kalau dibilang sulit ya tidak. Tapi, memang selama ini jumlah siswa yang masuk ke SMAN 8 Lubuklinggau ini masih dibawah jumlah kuota yang ditetapkan atau yang tersedia,” terangnya.