KORANLINGGAUPOS.ID - Pemilik usaha Tabulampot Indonesia di Desa Jambu, Kecamatan Kediri Kidul, Kabupaten Kediri, Jawa Timur Agus Joko Susilo ternyata latar belakang pendidikan bukan dari pertanian.
Walaupun latar bekalang pendidikan Agus Joko Susilo sangat jauh dari dunia pertanian yaitu lulusan STM listrik tapi berhasil mengubah hidupnya dari kondisi yang sangat kurang menjadi sejahtera berkat ketekunan dan kecintaannya berkebun.
"Alhamdulillah dari Hobi saya meskipun tidak nyambung dari lulus STM listrik sekarang berkebun berawal dari hobi. Alhamdulillah kalau berbicara nyambung tetap nyambung dulunya nyambung kabel sekarang nyambung tanaman," katanya dikutif dari Channel YouTube Pecah Telur https://www.youtube.com/watch?v=XoaUZI1x6Y8.
Awalnya, Agus Joko Susilo bekerja sebagai tukang stek keliling, melakukan penyatuan tanaman buah, hingga akhirnya memfokuskan diri pada budidaya alpukat.
Banyak kesaksian kalau berbicara background Agus adalah orang yang paling tidak punya di desanya. Agus baru bisa membeli sepeda motor itu tahun 2004 itu pun hanya GL 100 yang mati suratnya saya beli satu juta untuk keliling menjadi tukang tukang stek keliling.
"Jadi seperti itulah termasuk rumah saya tidak punya mondok di tempat kakak saya karena rumah saya yang sebenarnya adalah peninggalan bapak ibu," ungkapnya.
Agus berhasil menemukan cara supaya pohon alpukat pendek bisa berbuah, melawan pola pertumbuhan pohon alpukat yang konvensional.
Ia mengenalkan alpukat buatannya dengan nama "Alpukat Kelud," memanfaatkan nama Gunung Kelud setempat untuk pemasaran.
Pemilik usaha Tabulampot Indonesia di Desa Jambu, Kecamatan Kediri Kidul, Kabupaten Kediri, Jawa Timur Agus Joko Susilo. -Foto: screenshoot-Youtube,com
BACA JUGA:Harga Kopi Semakin Melejit, Berkah bagi Para Petani Kopi di Indonesia 2024
"Bahagia rasanya ketika saya bisa memberikan sumbangsih oksigen, menjaga bumi kita," ucapnya.
"Nilai yang lebih tidak terduga adalah nilai keuntungan saya bisa kenal lebih banyak orang, keuntungan buah hasil buah-buahnya, keuntungan hasil bibitnya. Jadi keuntungan yang saya dapat adalah melibatkan orang banyak," tambahnya.
Pada tahun 2021 hingga tahun 2024, Agus menggembala kambing. Tapi ditahun 2024 sudah merintis menjadi tukang nyetek keliling. Awalnya Agus hobi nyambung pucuk tanaman atau okulasi.
Pada waktu itu Agus lakukan okulasi tanaman Mangga. Satu pohon Mangga beraneka macam warna ada merah kuning oranye.
"Mangga saya warnai ada 11 macam, ada 7 macam, ada 10 macam. Jadi dari situlah saya menyalurkan hobi saya sebenarnya," akunya.